Mungkin jika tidak nekad mampir ke Kanal Kopi 43 di Jalan Kolonel Sugiono No.43, BKT Duren Sawit, saya selamanya hanya akan tahu kopi tubruk :D. Entah Dewa Kopi sedang menunjukkan jalan atau memang konspirasi berbagai pihak yang didukung semesta akhirnya saya "dijebak" untuk mengenal dan menikmati kopi dengan metode manual brew, saya belum terlalu tahu dan belum yakin metode penyeduhan kopi yang mendarat mulus di meja saya, apakah itu diseduh dengan cara pour over, aeropress, french press, syphon, vietnamese drip atau tubruk.
Sekian gelas kopi beragam teknik seduhan yang saya cicipi sekali duduk |
Saat saya datang sebenarnya para pemuda yang memproklamirkan sebagai Komunitas Pecinta Kopi NOEsantara (Kopi Koe) ini sedang asik dengan kegiatan racik meracik kopi. Saya skip bagian ini karena saya gak paham apa yang mereka bicarakan. Tanpa ada menu yang disediakan kepada Mas Abiel saya memesan kopi susu dan mulai curi dengar menyimak bagian bagaimana cara menikmati kopi. Mulai "tune in" saat Mas Awan Kuspriadi yang nge-host menjelaskan bagaimana cara mengenali karakter cita rasa kopi, melalui aroma; acidity, body, flavors, aftertaste dan sweetness. Yah walaupun dijelaskan dengan penuh canda saya sudah cukup menangkap beberapa hal yang kelak bisa saya gali lebih jauh :)
Setelah menikmati kopi susu dan sedikit kopi hitam saya kembali disuguhkan 2 gelas kopi flores hasil racikan Mas Novian Ramana Putra. Untung sebelumnya sempat menyimak bagaimana cara mengenali karakter kopi :D
Alhamdulillah bermodal sotoy saya cukup bisa membedakan karakter dua gelas kopi yang berasal dari biji kopi sejenis tapi diseduh dengan cara berbeda. Gak sampe taraf Q Grader pencicip kopi profesional tentunya, hanya modal sotoy dan ingatan akan rasa saja hahaha. Cukup beberapa sendok saja, karena kopi itu benar-benar membuat perut saya mulas, salah satunya memiliki rasa asam yang sangat kuat, cocok untuk doping kalau mau begadang :D
Setelah menikmati kopi susu dan sedikit kopi hitam saya kembali disuguhkan 2 gelas kopi flores hasil racikan Mas Novian Ramana Putra. Untung sebelumnya sempat menyimak bagaimana cara mengenali karakter kopi :D
Alhamdulillah bermodal sotoy saya cukup bisa membedakan karakter dua gelas kopi yang berasal dari biji kopi sejenis tapi diseduh dengan cara berbeda. Gak sampe taraf Q Grader pencicip kopi profesional tentunya, hanya modal sotoy dan ingatan akan rasa saja hahaha. Cukup beberapa sendok saja, karena kopi itu benar-benar membuat perut saya mulas, salah satunya memiliki rasa asam yang sangat kuat, cocok untuk doping kalau mau begadang :D
Soal kopi memang kembali kepada selera masing-masing, kopi seperti apa yang dibutuhkan menimbang mood dan waktu untuk menikmatinya serta motif-motif lainnya juga membuat kopi itu personal, mungkin itu yang membuat para anak muda ini belajar meracik kopinya sendiri, mereka ingin menikmati kopi sesuai dengan karakter masing-masing.... tuh kan mulai sotoy lagi :D
After all, terima kasih atas kehangatan kawan-kawan di Kanal Kopi 43. Banyak pengetahuan yang saya dapat dalam waktu sepeminuman kopi, masih mencoba mengendapkan apa-apa yang saya saksikan di acara Halal Bihalal Kopi Koe Sabtu 16 Juli 2016 ini. Thanks buat Diaz yang sudah booking jasa pengawalan untuk menghadiri acara ini hahaha
Foto bareng nyomot dari FB Mas Langit Khewer |
Salam KOPIKOE!
Satu Rasa Senikmat dan Semantap Kopi Kita!
Satu Rasa Senikmat dan Semantap Kopi Kita!
:)
Kalo mau baca rangkuman hasil ngupingnya baca di -->> Mengengecap Cita Rasa Kopium Aeternum
Masih soal kopi juga, silahkan mampir dicatatan saya: Ngopi di Studio Kopi Sang Akar Tebet dan Ngopi di Kedutaan Besar Bekasi
Kalo mau baca rangkuman hasil ngupingnya baca di -->> Mengengecap Cita Rasa Kopium Aeternum
Masih soal kopi juga, silahkan mampir dicatatan saya: Ngopi di Studio Kopi Sang Akar Tebet dan Ngopi di Kedutaan Besar Bekasi