Kegiatan mulia ini digagas oleh Komunitas Tangan Di Atas Bekasi (TDA Bekasi) bersama komunitas lainnya seperti Ikatan Alumni SMAN 1 Bekasi, Sahabat Dakwah, WPC (Woman Preneur Community), White Car Community, Jawara Dinar, Otomotif L Bekasi, TeRuCI (Terios Rush Club Indonesia), IDI (Ikatan Dokter Indonesia) Kabupaten Bekasi dan komunitas serta donatur/dermawan lainnya yg tak mungkin saya sebutkan satu-persatu.
Tanggal 8 Februari tim Bankes TDA peduli pada jam 10 pagi sudah meninggalkan Kantor Kelurahan Kebalen. Tim Bankes yang terdiri dari Dr. Fajar, Dr. Oyi, Dr. Mimi, Dr. Lily, Bu Riana.Apt dan segenap relawan tiba di lokasi jam 10.30.
Bankes dilaksanakan ditiga tempat/pos yang berlokasi di Kampung Setia Mekar, RT 03-04 RW 02 Desa Hurip Jaya Kecamatan Babelan. Pos 1 bertempat di rumah Pak Bardan Kampung Sungai Bintaro, RT 03-04 RW 02 Desa Hurip Jaya, Pos 2 di Posko Banjir IKALumni SMAN 1 Bekasi sedangkan pos 3 bertempat di Posko Banjir Setia Mekar Kampung Baru.
Hujan deras menyambut tim bankes di pos 1 |
Bu dokter yang basah kehujanan tidak menyerah mempersiapkan layanan |
Alhamdulillah semua berjalan lancar walaupun sempat pesimis karena hujan yang cukup deras menyirami lokasi Bankes dan membasahi dokter yang mengisi acara Bankes.
Dengan menggunakan pengeras suara di Mushollah dan pemberitahuan dor-to-door, seiring redanya hujan mulailah berdatangan satu-persatu warga Hurip Jaya guna memeriksakan diri pada para dokter yang hadir. Dengan rata-rata melayani 100an orang perpos, total tercatat dari ketiga pos tersebut sekitar 300an nama warga pada catatan pendaftaran yang telah dilayani.
Pos 3 |
Foto bersama Bu Indri dan Dokter Mimi + relawan TDA (Antoko dan Daeng Rum) |
Bankes hari pertama dapat terselesaikan hampir tanpa kendala, hal yang tentunya tercapai berkat kerjasama tim serta relawan setempat yang sigap mondar-mandir jika salah satu pos kekurangan obat-obatan dan bantuan lainnya. Saya sempat bercengkrama di pos 2 yang merupakan Posko Banjir IKAlumni SMA 1 Bekasi sebelum pulang dengan rombongan, bercerita segala macam ide dan kegiatan lain sebagai agenda ke depan sambil bersilaturahim.
Foto lengkapnya klik --> BANKES TDA Peduli 8 feb 2014
ini foto-foto dari Bang Komar
_____________________________
Seperti hari sebelumnya, jam 9 pagi Tim Bankes sudah berkumpul di pelataran parkir Kantor Kelurahan Kebalen Kabupaten Bekasi. Bankes hari kedua ini bersama Dr. Singgih, Dr. Lily, Dr. Yani, Dr. Oyi dan tim relawan bankes termasuk saya.
Perjalanan lancar, jam 11 kurang tim bankes sudah tiba di Sungai Kramat Batok, Cabang Dua Kecamatan Cabang Bungin untuk melanjutkan perjalanan dengan perahu. Di Kramat Batok masih terlihat di kanan kiri akses jalan sawa-sawah yang terendam banjir masih luas menghampar. Akses jalanpun hanya sampai disitu, karena masih terendam banjir yang cukup tinggi akibat luapan Sungai Ciherang.
Kramat Batok, transit untuk menyebrangi Sungai Ciherang |
Tim Dokter dalam 1 perahu |
Video dari Kang Enjang saat perahu tim dokter melintasi Sungai Ciherang (Youtube) http://www.youtube.com/watch?v=Uqwzx6oTDLk
Setelah selesai membantu mempersiapkan pelayanan bankes, sebagian relawan bersama warga berkeliling kampung untuk memberitahukan warga akan dimulainya baksos bantuan kesehatan gratis. Sebelumnya warga sudah mengetahui akan rencana kedatangan tim bankes sehingga tidak lama kemudian warga datang berduyun-duyun mendatangi pos pelayanan bankes. Di lokasi tidak ada masjid atau musholah di sekitar yang dapat dipergunakan untuk mengumumkan kedatangan tim bankes, itulah mengapa relawan bersama warga mendatangi rumah warga satu-persatu untuk memberitahukan kedatangan tim bankes.
Tiba di pos Bankes |
Saat berkeliling tersebut saya dan relawan lainnya melihat kondisi yang cukup miris, sawah-sawah ladang masih rata terendam air, rumah-rumah yang berantakan dan rusak akibat banjir, sebagian jalan dan rumah yang masih tergenang air.
Saat itulah kami mendapat info dari warga bahwa terdapat rumah yang hampir rubuh dihuni oleh 3 keluarga tanpa kepala keluarga dan banyak memiliki anak, akhirnya kami mendatangi rumah tersebut. Rumah berpagar bambu ini terletak tepat dipinggir sawah, sedangkan sawah masih terendam banjir, akses dari halaman ke dalam rumah dipasangi bambu dan gedebong pisang untuk berpijak, miris...
Dari hasil ngobrol dengan Pak Subur Ketua RW 11 yang hadir saat bankes, beliau katakan akan mengusulkan rumah tersebut dalam program RUTILAHU (Rumah Tidak Layak Huni) yang menjadi andalan Bupati Bekasi. Semoga saja rumah tersebut akan cepat diperbaiki.
Ada beberapa foto lain tentang rumah ini di blognya Bang Komar, di sini.
Kembali ke pelayanan kesehatan yang sedang berlangsung, 4 dokter yang melayani bankes semua sibuk melayani warga, beberaspa relawan yang membantu juga terlihat sibuk. Dari pengamatan, rata-rata warga yang datang mengeluhkan kaki yang gatal, kutu air, batuk, sakit perut.
Warga yang datang berobat menggunakan perahu melewati sawah |
Beberapa catatan umum untuk review ke dalam tim adalah: harapan warga yang tetap menanyakan paket bantuan sembako, selimut dll. Hal ini mengingatkan pada saat lain, saat tim baksos hanya membawa paket bantuan, ada saja kabar warga yang sakit dan membutuhkan pertolongan dokter. :)
Penyakit yang diderita warga secara umum gatal-gatal akibat kutu air yang disebabkan kaki terendam lama di air banjir, batuk-batuk ringan, masuk angin, luka infeksi. Tim bankes sudah meramalkan akan keluhan ini, semua warga dapat dilayani dengan baik, salep kulit, bedak, anti biotik dlsb sudah dipersiapkan dalam jumlah banyak.
Perlunya peran aktif dari pengurus lingkungan setempat seperti kepala dusun, ketua RT/RW untuk mengumpulkan warga karena warga enggan bertanya langsung kepada tim bankes sehingga membutuhkan perantara orang setempat untuk memberi penjelasan bahwa kegiatan baksos ini gratis dan tidak ada hubungannya dengan partai atau urusan pemerintah, sehingga siapapun dapat dilayani tanpa dibatasi wilayah RT, RW, Desa atau batas Kecamatan. Ini terungkap dari warga di seberang sungai yang acuh-tak acuh hanya karena berbeda RW, namun begitu diinfokan oleh tokoh warga setempat warga berdatangan tanpa ragu.
Ibu-ibu, manula dan anak-anak adalah mayoritas warga yang dilayani, anak-anak baik yang datang bersama orang tua atau tidak memerlukan penanganan sendiri dan pendekatan yang berbeda, memberi sekadar kue-kue, permen, susu kemasan akan membuat anak-anak dapat terbuka dan dapat menenangkan ank-anak yang cengeng (menangis) saat orang tuanya diperiksa tim dokter.
Mungkin baru itu yang dapat saya catat hari ini, saya bukan dari salah satu komunitas yang disebut di atas, saya bergabung atas keinginan untuk membantu yang saya bisa, membantu mendokumentasikan kegiatan, cerewet di media sosial dengan istilah livetwit saat kegiatan dilaksanakan guna menggemakan kegiatan mulia ini dengan tujuan agar dapat menjadi contoh dan menginspirasi, mengabarkan apa yang sedang dilakukan oleh tim bankes apa dan dimana guna update situasi terakhir kepada stake holder yang tidak ikut ke lokasi, dll guna membantu para korban banjir ini dengan apa yg bisa saya bantu :)
Foto lengkapnya klik --> Album Facebook Bantuan Kesehatan #Bankes #TDApeduli Ke Muara Gembong 9 Feb 2014
Perjalanan pulang selesai BANKES |
Perjalanan pulang, kanan-kiri sawah yang masih terendam banjir |
Gitu aja deh catatan asal-asalan saya tentang bankes selama 2 hari di Kab Bekasi.
Foto-foto sebagian saya ambil dari grup WA Bankes, selebihnya foto dari kamera saya sendiri :)
Salam
___________Tulisan yang bercerita tentang Bankes sebelumnya, dapat di baca di: Klik Di sini.