Perjalanan semua lancar tanpa kendala, rombongan diangkut dalam 2 mobil, saya sendiri menggunakan motor :) walau berangkat tidak bersamaan akhirnya dapat bersamaan tiba di tikum (titik kumpul) di samping kantor Kecamatan Muara Gembong. Karena hari telah siang, segera saja loading barang-barang ke 2 perahu yang telah disiapkan dengan bantuan warga yang telah diinformasikan terlebih dahulu akan kedatangan kami. Total kami menggunakan 3 perahu, 2 untuk barang, dan 1 perahu kami gunakan menyebrangi sungai Citarum yang luas dan deras ini.
IKAlumni SMAN 1 Bekasi + IKA lumni SMPN 51 Pdk Bambu |
Tidak lama, mungkin tidak sampai 10 menit sudah sampai ke lokasi, bongkar muatan, penyerahan simbolis dan seterusnya.
Banjir di Desa pantai Bahagia ini selain curah hujan yang tinggi tapi lebih dominan akibat luapan Sungai Citarum, diperparah dengan jebolnya tanggul sehingga membuat Kampung Blukbuk Desa Pantai Bahagia Muaragembong ini dengan cepat terendam banjir. Saat kami datangi situasi sudah kondusif, banjir telah mengering, hanya tersisa genangan-genangan air di beberapa tempat, setidaknya warga sudah kembali menghuni rumahnya.
Rencananya setelah menyerahkan bantuan kami akan ke Muara Bendera, hunting foto dan menikmati wisata Sungai Citarum. Belum sempat berpamitan pak RT ternyata telah mempersiapkan makan siang untuk kami. Awalnya kami menolak denga nhalus, namun melihat nasi dan ikan bandeng yang sudah disiapkan dan permintaan tuan rumah akhirnya dengan berat hati kami menyantap makanan yang telah disediakan.
Singkat cerita kami sudah di atas perahu siap menyusuri Citarum hingga muara laut di Desa Muara Bendera. Kesan pertama di Muara Bendera dimana di sisi kanan-kiri sungai berjajar perahu yang ramai dengan hiasan berupa umbul-umbul, bendera berbagai warna. Spontan saya berfikir, apa karena bendera-bendera berwarna-warni itu tempat ini dinamakan Muara Bendera? :)
Seandainya sungai Citarum dikelola menjadi wilayah wisata sungai, mungkin akan menjadi daya tarik sendiri untuk menggairahkan ekonomi warga di pesisir. Dipesisir ini para nelayan lebih mengandalkan transportasi air. Di hutan bakau yang masih lumayan rindang dihuni satwa macam monyet, satwa endemik semacam Lutung Jawa yang dilindungi, burung-burung pantai dan lainnya.
Di Muara Bendera jika mau kita dapat membeli oleh-oleh hasil laut, udang gala, kepiting, rajungan dan sejenisnya. Saran saya sih sebaiknya mencari guide atau penduduk sekitar sebagai pengantar agar lebih lancar dalam segala urusan :)
Ya, setelah mengantar sumbangan, kami tidak lupa mengajak siapapun yang memberi sumbangan ke lokasi untuk sekadar wisata seadanya, semoga dengan wisata sederhana yang ada para dermawan dapat terhibur dan dapat membawa pulang pengalaman lain, setidaknya akan lebih mengenal wilayah Bekasi yang "berbeda" dari bayangan orang sebagai kota industri, karena bekasi juga punya pantai, punya kampung pesisir yang jauh berbeda dari kehidupan kota industri.
Foto lengkapnya sila lihat di album facebook saya, klik:
https://www.facebook.com/media/set/?set=a.10202516510289921&type=1&l=cdc73359d6
Posting lain terkait kegiatan ini juga bisa di baca di: SINI