Puasa 2014 ini alhamdulillah pol, tumben? iya tumben, sepertinya belom pernah puasa sampe pol :)
Kalau sholat terawih jangan tanya deh, nol! Saya tarawih dan itikaf di twitter (astagfirullah sot!).
Bulan puasa ini baru tahu kalau Idulfitri (menurut tulisan ini cara nulis yang benar disambung) yang selama ini saya artikan sebagi hari kembali ke fitri (suci) seperti bayi yang dilahirkan kembali itu tidak sepenuhnya benar.
Pertama saya sekarang tahu bahwa menulis Idul Fitri yang benar itu Idulfitri, antara idul dan fitri disambung dan tidak terpisah. Coba search kata IDUL FITRI di web http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php hasilnya tidak ditemukan, tapi kalau pencarian diulang dengan menyambung kata tersebut barulah ditemukan. Alasannya karena Idulfitri menjadi noun alias kata benda sehingga harusnya digabung, coba tanyakan kepada guru Bahasa Indonesia kamu. :)
Kedua, kini saya paham bahwa Idulfitri bukan berarti kembali suci, bebas dari segala dosa, menjadi fitrah seperti bayi yang baru lahir. Secara bahasa Idulfitri berarti Hari raya Berbuka, alias berhenti berpuasa atau fitru/ iftar. Jadi kata fitri dalam idulfitri bermakna sama dengan pengertian iftar (berbuka puasa) sehingga untuk membedakan hari Idulfitri dengan hari puasa kita disunahkan untuk makan sebelum sholat ied dimana hal tersebut tentu saja akan membatalkan puasa jika dilakukan sebelum Idulfitri :)
Kenapa Idulfitri sering disalahpahami sebagai hari fitrah? Tebakan sotoy saya karena adanya kewajiban Zakat Fitrah, mungkin saja ada yang menyamakan arti kata fitrah pada zakat fitrah dan kata fitri pada kata idulfitri. (mungkin loh yah).
Coba cek Wikipedia tentang Zakat Fitrah di sini. Tertulis: "Zakat Fitrah ialah zakat diri yang diwajibkan atas diri setiap individu lelaki dan perempuan muslim yang berkemampuan dengan syarat-syarat yang ditetapkan. Kata Fitrah yang ada merujuk pada keadaan manusia saat baru diciptakan sehingga dengan mengeluarkan zakat ini manusia dengan izin Allah akan kembali fitrah."
Nah, itu clue saya menebak adanya khilaf memaknai fitri dan fitrah, namanya juga Bahasa Arab, saya juga gak terlalu paham.
Ya, saya bukan ustadz dan tentu saja siap menerima kritik :)
Salam.