Ada satu kutipan favorit saya dari Maulana Jalaluddin Rumi Muhammad bin Hasin al Khattabi al-Bakri (Jalaluddin Rumi) atau sering pula disebut dengan nama Rumi.
Apa yang kamu cari sedang mencarimu
"Apa yang kamu cari sedang mencarimu..." ini sering saya gunakan sebagai perspektif untuk menolak konsep "kebetulan".
Saya percaya tidak ada yang namanya kebetulan di dunia ini, selalu ada misteri dan hikmah yang tidak selalu tersembunyi di dalamnya. Jika pun tersembunyi, mungkin karena mata hati belum mengenalinya.
Dari lini masa Facebook, bukan sebuah kebetulan saya melihat sebuah gedung tua bekas sekolah yang nampaknya telah lama tidak digunakan.
Dari lini masa Facebook, bukan sebuah kebetulan saya melihat sebuah gedung tua bekas sekolah yang nampaknya telah lama tidak digunakan.
Bukan sebuah kebetulan esok siangnya saya sudah berada di sana, memperhatikan setiap sudutnya, mencoba melihat dan "mendengarkan" apa yang gedung tua ini bisikkan. Banyak sekali yang ia bisikkan, tapi hanya sedikit yang bisa saya terjemahkan.... izinkan saya menyampaikan sedikit yang saya pahami dari apa yang saya "dengar".
Ada rindu di sana, ia rindu mendengar suara ceria anak-anak terpatah-patah mengeja doa-doa.
Ia rindu menjadi tempat terwujudnya pertemuan antara cinta orang tua kepada anak-anaknya dan cinta guru kepada murid-muridnya.
Beragam rekaman energi positif yang menjadi kenangannya itulah yang menguatkannya sehingga ia tetap kokoh berdiri di pinggiran sawah yang kerap terendam banjir.
Sebuah pertemuan selalu bermakna timbal balik, dialektika soal kebutuhan berlaku resiprokal. Dalam bahasa sederhana; karena kebutuhan yang berbeda maka pertemuan itu terjadi, pemberi membutuhkan penerima, penerima membutuhkan pemberi, keduanya berputar bergantian, timbal balik yang kadang tak kasat mata, kadang juga jelas terlihat namun terabaikan.
Kawan-kawan di sekitar lokasi telah memberi nama gedung tua itu Rumah Pelangi Bekasi. Kawan-kawan yang masih muda ini juga masih keluarga dan kerabat alm wakif (pemberi wakaf) gedung dan bidang tanah di sekitarnya itu. Jiwa muda yang menyimpan banyak potensi dan harapan... saya tidak muda lagi, tapi saya tidak akan tinggal diam menonton, semoga bisa memberi arti.
Selalu ada hikmah di balik pertemuan. Apakah kamu yang membutuhkan mereka untuk mengubah hidupmu atau sebaliknya, mereka yang membutuhkan kamu untuk mengubah hidupnya.
Sebuah pertemuan selalu bermakna timbal balik, dialektika soal kebutuhan berlaku resiprokal. Dalam bahasa sederhana; karena kebutuhan yang berbeda maka pertemuan itu terjadi, pemberi membutuhkan penerima, penerima membutuhkan pemberi, keduanya berputar bergantian, timbal balik yang kadang tak kasat mata, kadang juga jelas terlihat namun terabaikan.
Kawan-kawan di sekitar lokasi telah memberi nama gedung tua itu Rumah Pelangi Bekasi. Kawan-kawan yang masih muda ini juga masih keluarga dan kerabat alm wakif (pemberi wakaf) gedung dan bidang tanah di sekitarnya itu. Jiwa muda yang menyimpan banyak potensi dan harapan... saya tidak muda lagi, tapi saya tidak akan tinggal diam menonton, semoga bisa memberi arti.
Pada kegiatan seperti ini di tempat lain, ada pertanyaan yang saya sulit menjawabnya, ketika menjemput kawan-kawan relawan dari berbagai tempat, ada terselip pertanyaan "pemuda sekitar lokasi pada ke mana?".
Sebuah pertanyaan sederhana yang mungkin tidak terlalu penting bagi orang lain, tapi bagi saya ini sebuah pertanyaan yang patut dipertimbangkan.
Apakah benar sumber daya lokal di sekitar tidak ada? Tidak peduli? atau jangan-jangan selama ini kami yang kurang berkomunikasi membuka diri dan membuka mata akan adanya potensi-potensi di sekeliling?
Melihat antusiasme pemuda-pemuda setempat, saya optimis Rumah Pelangi Bekasi akan menjadi inkubator sinergi energi yang positif, tentunya ada proses yang akan dijalani, biarkan saja berjalan alami lalu menemukan chemishtry-nya yang ideal :)
Selama ini ada mindset lama mengenai komunitas-komunitas atau organisasi yang lahir dari "proses caesar" up-down, berafiliasi ataupun underbow organisasi lain.
Rumah Pelangi Bekasi ini saya harap akan lahir secara alami, biarlah ia tertatih belajar berjalan dengan mandiri, segala kesulitan akan menempa dan melatihnya.
Biarlah ia belajar yang baik-baik dari berbagai organisasi dan komunitas yang ada.
Kalau saya ditanya mau dibikin apa?
Pertanyaan itu saya kembalikan kepada yang bertanya :)
Babelan 14 Agustus 2016.
Kalau saya ditanya mau dibikin apa?
Pertanyaan itu saya kembalikan kepada yang bertanya :)
Babelan 14 Agustus 2016.
Rumah Pelangi Bekasi