Halalbihalal atau biasa disingkat Halbil menurut KBBI daring (online) adalah:
halalbihalal /ha·lal·bi·ha·lal/ nomina (kata benda) hal maaf-memaafkan setelah menunaikan ibadah puasa Ramadan, biasanya diadakan di sebuah tempat (auditorium, aula, dan sebagainya) oleh sekelompok orang: -- merupakan suatu kebiasaan khas Indonesia;
berhalalbihalal /ber·ha·lal·bi·ha·lal/ verba (kata kerja) bermaaf-maafan pada Lebaran: pada Lebaran kita ~ dengan segenap sanak keluarga dan handai tolan
halalbihalal /ha·lal·bi·ha·lal/ nomina (kata benda) hal maaf-memaafkan setelah menunaikan ibadah puasa Ramadan, biasanya diadakan di sebuah tempat (auditorium, aula, dan sebagainya) oleh sekelompok orang: -- merupakan suatu kebiasaan khas Indonesia;
berhalalbihalal /ber·ha·lal·bi·ha·lal/ verba (kata kerja) bermaaf-maafan pada Lebaran: pada Lebaran kita ~ dengan segenap sanak keluarga dan handai tolan
Dari segi bahasa memang halalbihalal berasal dari Bahasa Arab, namun demikian halalbihalal hanya ada di Indonesia, sehingga jika ditanyakan kepada orang Arab atau orang yang paham Bahasa Arab namun tidak paham kebudayaan dan kultur Indonesia maka arti dan maknanya secara harfiah (lughowi) akan jauh berbeda dengan apa yang dijelaskan oleh KBBI dan dengan makna yang masyarakat Indonesia umumnya pahami.
Seorang ustadz yang kemarin diundang di kantor saat acara halalbihalal pun menjelaskan bahwa halalbihalal itu hanya ada di Indonesia, jangankan di Arab, di Malaysia dan Brunei yang banyak warga negaranya beragama Islam saja tidak mengenal Tradisi Halalbihalal. Itulah salah satu alasan saya tertarik belajar lebih jauh tentang budaya halalbihalal ini. Alasan kedua adalah reuni ke 25 tahun SMP dan pertemuan dengan Alumni SMA yang keduanya juga dilaksanakan dalam rangka halalbihalal ini.
Dari hasil penelusuran internet saya mendapati 4 sumber yang berpendapat berbeda mengenai asal muasal halalbihalal ini, dua diantaranya menjelaskan bahwa halalbihalal adalah permintaan dari Ir. Soekarno saat beliau masih menjadi presiden RI dan satunya lagi merujuk jauh kepada seorang Pahlawan Nasional Raden Mas Said yang bergelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara I (1725 - 1795).
Salah satu sumber menjelaskan bahwa sebelum dibakukan menjadi kata dalam bahasa Indonesia, halalbihalal (ditulis sebagai satu kata tanpa spasi) sudah ditemukan dalam kamus bahasa Jawa-Belanda kumpulan Dr Th. Pigeaud terbitan tahun 1938 yang persiapannya dimulai di Surakarta pada tahun 1926 atas perintah Gubernur Jenderal Hindia-Belanda pada tahun 1925.
Halalbihalal dalam kamus tersebut terdapat pada entri huruf 'A' dengan kata 'alal behalal' dengan arti yang sama dengan arti 'halalbihalal' yang dibakukan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, yaitu acara maaf-memaafkan pada hari Lebaran dan merupakan suatu kebiasaan yang khas Indonesia.
Yang paling terakhir adalah pernyataan dari Nikolaos Van Dam, seorang ahli sastra Arab yang menjabat sebagai duta besar Belanda di Indonesia tahun 2005. Ia juga baru mengenal istilah halalbihalal saat ia bertugas di Indonesia. Awalnya ia mengira bahwa halalbihalal adalah kata berbahasa Arab yang berhubungan dengan ibadah keagamaan. Namun, setelah mencari referensi literatur Arab, ternyata dia tidak menemukan sama sekali kata maupun tradisi halalbihalal ini. (sumber)
Berbicara mengenai tradisi tentu ada sebab dan maksud yang melandasi kelahirannya, pro kontra sudah pasti ada, namun setidaknya saya kini lebih paham bahwa halalbihalal ini tidak ada hubungannya dengan ibadah syar'i yang jelas ada rujukannya dalam Al-Quran dan Hadis.
Halalbihalal adalah murni tradisi khas Indonesia yang lahir di Indonesia dan menurut saya sudah sepantasnya tetap dijaga kelestariannya karena mempunyai efek yang positif bagi kerukunan dan keakraban warga masyarakat dan seterusnya.
Bacaan:
----------------------