Contoh Logo Tara Pangan dan Kode Daur Ulang Kemasan Plastik |
Saat ini plastik sudah menjadi benda yang tidak bisa lepas dari keseharian kita, termasuk untuk wadah makanan dan minuman. Sejak 1970-an perkembangan wadah dari plastik bisa dibilang pesat dan memiliki banyak peminat. Saat ini orang-orang lebih menyukai wadah dari plastik karena ringan, mudah dibawa, tidak mudah pecah, fleksibel dan memiliki berbagai pilihan warna dan ukuran sesuai kebutuhan.
Selain kelebihan-kelebihan tersebut ternyata plastik juga memiliki kekurangan, kekurangannya adalah bahaya yang terkandung dari wadah-wadah plastik tersebut. Hal ini tentu membuat khawatir siapapun yang sering menggunakan piring dan gelas plastik. Mereka tidak ingin mengorbankan kesehatan diri dan anggota keluarganya.
Karenanya kita perlu memahami kode plastik yang aman digunakan sebagai kemasan pangan.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 24/M-IND/PER/2010 Pasal 2, setiap kemasan pangan yang diperdagangkan di dalam negeri atau impor wajib mencantumkan logo tara pangan atau pernyataan yang menunjukkan kemasan dimaksud aman untuk mengemas pangan dan kode daur ulang. Kode ini bisa dilihat di bagian bawah piring, botol, wadah pembungkus dan lain-lain. Logo tara pangan adalah penandaan yang menunjukkan bahwa suatu kemasan pangan aman untuk digunakan.
Berikut jenis kode logo tara pangan dan kode daur ulang beserta maksudnya:
Logo Tara Pangan dan Kode Daur Ulang Kemasan Plastik |
Kode 01, PET, memiliki sifat jernih, kuat, tahan pelarut, kedap gas dan air, serta melunak pada suhu 80 °C. Jenis kemasan ini relatif aman untuk sekali pakai sebagai kemasan pangan.
Kode 02, HDPE, merupakan polimer yang sifatnya keras hingga semi fleksibel, tahan terhadap bahan kimia dan kelembapan, mudah diwarnai, diproses, dan dibentuk, serta melunak pada suhu 75 °C. Relatif aman sebagai kemasan pangan.
Kode 03, Kemasan dari PVC, bersifat kuat, keras, jernih, dan melunak pada suhu 80 °C. Sebaiknya kita menggunakan alternatif pembungkus makanan lain karena kandungan yang ada di dalamnya dapat bocor dan masuk ke makanan berminyak jika dipanaskan.
Kode 04, jenis plastik LDPE, memiliki sifat mudah diproses, kuat, fleksibel, kedap air, tidak jernih tetapi tidak tembus cahaya, dan melunak pada suhu 70 °C. Jenis ini juga relatif aman sebagai kemasan pangan.
Kode tara pangan dan contoh jenis kemasan |
Kode 05, polimer PP, bersifat keras tapi fleksibel, kuat, tidak jernih tapi tembus cahaya, tahan terhadap bahan kimia, panas, dan minyak, serta melunak pada suhu 140 °C. Kemasan pangan yang aman digunakan pada suhu panas.
Kode 06, PS, memiliki sifat getas, ada yang jernih seperti kaca, ada yang berwarna putih, serta terpengaruh lemak dan pelarut. Perlu diwaspadai adanya residu monomer stirena yang bersifat karsinogenik.
Terakhir, kemasan plastik lain (salah satunya Polikarbonat) dengan kode 07 yang bersifat keras, jernih, dan secara termal sangat stabil. Perlu diwaspadai adanya sisa bahan dasar bisfenol-A (BPA) pada polimer ini yang dapat menyebabkan gangguan pada sistem endokrin.
Itulah penjelasan mengenai jenis kode logo tara pangan dan kode daur ulang beserta maksudnya agar dapat kita pahami saat kita memanfaatkannya.
Mungkin akan merepotkan jika kita memperhatikan bagian bawah peralatan makan saat berbelanja, tetapi setidaknya hal ini dapat melindungi keluarga kita dari risiko keracunan kandungan kimiawi plastik.
Produk daur ulang plastik sebenarnya sangat bermanfaat untuk mengurangi sampah plastik. Bahkan hasil dari daur ulang plastik tersebut sangat berguna untuk dimanfaatkan kembali sehingga memudahkan aktivitas keseharian masyarakat. Berbagai pabrik yang menghasilkan barang sudah banyak yang memanfaatkan hasil daur ulang
Beberapa plastik daur ulang kini juga dapat ditemui dengan mudah karena sudah banyak yang menawarkan jasa cetak kemasan plastik online untuk mengemas makanan dan minuman serta produk-produk lainnya. Ini tentunya sangat berguna bagi UMKM yang membutuhkan solusi kemasan olastik tanpa perlu mendaur ulang dan mencetaknya sendiri.