Sabtu, 26 Januari 2019. Sudah larut pagi saat saya menelusuri peta google untuk mencari tahu di mana letak pasti SMK Al-Muhadjirin yang beralamat di Perumnas III, Jl. P. Jawa Raya, Aren Jaya, Bekasi Timur. Google Map mengantar saya ke gerbang sekolah yang tergembok.
Dari hasil interogasi kepada adik-adik yang bersepeda di dekat gerbang akhirnya saya tahu kalau yang digembok adalah gerbang SMP Al-Muhadjirin, SMK yang saya tuju masih satu komplek tapi beda gerbang, saya harus melewati Masjid Al Muhadjirin baru bisa masuk ke SMA dan SMK Al-Muhadjirin.
Saat saya tiba, ternyata acara Kongko Bersama Bloger ini sudah dimulai. Pak Rijan Sania Saputra. ST selaku kepala sekolah SMK AL-Muhadjirin sedang memberikan sambutan pembukaan dan membawakan materinya. Btw Pak Rijan Sania selain kepsek ternyata juga seorang penulis loh. Keren lah ini kepsek SMK AL-Muhadjirin, beliau salah seorang penulis produktif dari Komunitas Guru Penulis Bekasi Raya :)
Sisi baiknya, saya jadi punya kesempatan menikmati kopi sambil ngobrol banyak sama Taufik dan Galing selaku panitia. Ngopi santai menunggu materi Pak Rijan selesai, gak lama Gorby yang ternyata alumni SMK Al-Muhadjirin ikut bergabung menemani saya.
Acara "Kongko Bareng Blogger & Entrepreneur di Zaman Milenial" ini terselenggara atas kerjasama civitas akademika SMK Al Muhadjirin Bekasi dan Yayasan Relawan Sedekah Indonesia.
Kongko apa monolog nih?
Setelah break dan hiburan maka tibalah waktunya saya menjadi narasumber kongko bareng blogger. Judulnya kongko jadi harus lebih banyak interaksi, setidaknya saya bisa pakai 15-20 menit memberi materi supaya tuning-nya pas lalu tanya jawab sebelum lanjut ke sesi berikutnya. Btw kalau belum tahu, kongko itu artinya ngobrol atau berbincang-bincang.
Untuk menjelaskan blog dan blogger saya mengutip kisah sukses Raditya Dika dan Pidi Baiq yang keduanya menuangkan tulisan melalui blog kemudian dibukukan/novel kemudian menjadi film.
Blog adalah wadah untuk mempublikasikan tulisan-tulisan kita apapun bentuknya, bisa puisi, syair, cerita fiksi, cerpen, reportase, review, dan lain-lain. Raditya Dika awalnya menulis kisah-kisah jenaka yang ternyata mendapat respon positif dari netizen.
Tulisan-tulisan bernada komedi di blognya sangat digemari sehingga berhasil memenangkan penghargaan Indonesian Blog Award dan penghargaan dari Indosat sebagai The Online Inspiring di tahun 2009.
Tulisan di blognya itu kemudian dibukukan dalam novel Kambing Jantan dan kemudian diangkat dalam film komedi yang berjudul sama. Tentu di balik kisah sukses ini ada kisah perjuangan tak kenal lelah, keseriusan dan semangat yang tak gampang patah, itulah yang perlu diteladani oleh siapa saja termasuk saya.
Begitu juga dengan Pidi Baiq yang awalnya menceritakan kisah Dilan dan Milea melalui blognya. Seperti yang kita ketahui, saat ini novel Dilan menjadi novel yang sangat laris dan sudah 2 novel Dilan yang dijadikan film.
Dari kisah ini yang ingin saya sampaikan adalah, internet juga membuka peluang bagi kita untuk kita manfaatkan sebagai wadah kreativitas seperti menulis, fotografi, lukisan, rekaman lagu hingga video. Pintu keberhasilan menunggu di sana, tentu tidak mudah, karenanya butuh banyak pengalaman dan kreativitas.
Setelah sekilas membahas mengenai blog kemudian sengaja saya bahas mengenai perkembangan evolusi web 1.0, web 2.0 dan web 3.0. Kita saat ini sudah mulai tahap awal evolusi web 3.0 yang sudah memanfaatkan AI (artificial intelligence). Bahwa smartphone yang kita gunakan saat ini sudah berisikan operating sistem yang mulai mengadopsi AI dan Learning Machine.
Asisten digital di HP akan semakin pintar, tapi sayang penggunanya jauh tertinggal karena masih kurang smart akibat sering mengonsumsi hoax. Materi 3 kerangka literasi digital Indonesia sempat pula saya sampaikan walau waktunya sudah mepet. Tentu tidak maksimal, tapi berbicara di depan kelas sampai 90 menit itu benar-benar menguras energi :D
Hasil dari kongko ini saya berharap semoga dengan acara ini adik-adik SMK dan para hadirin tergugah untuk membuat konten kreatifnya sendiri. Menjadikan sosmed sebagai media promosi kegiatan positif dan informasi bermanfaat.
Pemateri selanjutnya adalah Nana Praja, penggiat literasi dan pendiri TBM Rumah Warna Bekasi yang terletak di Kampung Penombo, Desa Pantai Harapan Jaya Kecamatan Muaragembong Kabupaten Bekasi. Mungkin Nana yang akan membawakan materi mengenai entrepreneur dan usaha. Saya selesai materi langsung kabur untuk menambah kadar nikotin dan kafein setelah 1 jam setengah mencoba menjadi guru yang baik :D
Dari hasil ngobrol dengan Galing Gema Takbir yang mengundang saya ke acara ini mudah-mudahan mading (majalah dinding) yang ada di sekolah bisa berfungsi maksimal. Ke depan mudah-mudahan kalau lancar akan ada ekskul jurnalistik di SMK ini. Amiiin.