Pramugari Kereta Api | Foto Jurnal Media Indonesia |
Berbagai tujuan daerah di pulau Jawa sudah aku tempuh menggunakan kereta api. Apalagi dengan perubahan wajah kereta api seperti sekarang ini.
Dari kelas ekonomi hingga eksekutif tidak ada gap yang terlalu jauh. Semua rangkaian kereta sudah menggunakan pendingin udara (AC) dan jumlah penumpangnya pun sesuai dengan jumlah kursi yang tersedia, sehingga tidak ada penumpang yang berdiri.
Semua yang ada sudah sangat jauh berbeda jika kita bandingkan dengan wajah kereta api masa lalu. Maka tak heran, jika sekarang kereta api menjadi salah satu wahana transportasi yang populer dan menjadi favorit karena fasilitas dan layanannya.
Meskipun sudah beberapa tahun berlalu, layanan dan fasilitas kereta api baik di stasiun maupun di dalam rangkaian tidak berkurang, justru terus meningkat. Seperti yang aku rasakan beberapa waktu lalu ketika aku bepergian dari Semarang ke Surabaya.
Bepergian naik kereta saat ini sudah tidak perlu khawatir macam-macam, sekalipun jarak tempuh menggunakan kereta lebih lama, tapi aku merasa lebih aman dan nyaman dibandingkan naik pesawat terbang. Mungkin karena takut ketinggian atau mungkin juga karena sudah terbiasa setiap hari menggunakan moda transportasi KRL.
Selain itu, alasan berhematlah menjadi alasan utama, karena tiket kereta lebih murah dibandingkan tiket pesawat. Coba pastikan harga tiket kereta Semarang Surabaya, harganya jelas masih lebih terjangkau daripada harga tiket pesawat.
Meski aku memilih kelas ekonomi menggunakan KA Ambarawa Ekspres namun fasilitasnya serasa berada di kereta eksekutif. Betapa tidak, meski menggunakan kursi ekonomi, tetapi bisa diubah sendiri sandaran kursinya, layaknya kursi kereta eksekutif.
Setidaknya, fasilitas ini membuatku nyaman menempuh perjalanan sekitar 4 jam lebih dari stasiun Semarang Poncol menuju stasiun Pasar Turi Surabaya. FYI, perjalanan dari Semarang (Poncol) hingga ke Surabaya (Pasar Turi), KA Ambarawa Ekspres akan berhenti di 8 (delapan) stasiun, yaitu Semarang Tawang, Ngrombo, Kradenan, Randublatung, Cepu, Bojonegoro, Babat, dan Lamongan.
Sejuknya udara di dalam rangkaian juga semakin menambah kenyamanan dalam melakukan berbagai aktivitas di dalam kereta. Sudah gitu, masing-masing kursi juga dilengkapi dengan colokan listrik yang umumnya digunakan untuk men-charge hp. Jadi, enggak perlu panik ketika baterai hp mulai kehabisan daya.
Charger dalam gerbong kereta | Foto: indoinspector.blogspot.com |
Layanan kereta juga tidak sampai di situ sebatas fasilitas rangkaian saja, namun layanan dari para crew yang patut diacungkan jempol. Ketika aku melihat AC di atasku bocor sedikit, aku segera laporkan ke petugas yang lewat. Tak lama kemudian, petugas datang menghampiri dan langsung melakukan perbaikan. Taarrraaa.....AC ku kembali normal dan akupun kembali duduk dengan nyaman.
Kebersihan di dalam rangkaian dan khususnya di dalam toilet selalu terjaga dengan baik. Air selalu mengalir dari keran yang tersedia, dilengkapi dengan hand wash dan tissue. Closed-nya pun dilengkapi dengan tombol flush, jadi tidak meninggalkan jejak bau yang tak sedap. Dulu...aku selalu menahan buang air kecil jika bepergian menggunakan kereta, tapi sekarang tidak lagi.
Jika perut keroncongan pun, kita tinggal memesan makanan/minuman melalui crew. Berbagai pilihan menu tersedia dan tinggal pilih. Meskipun harganya lebih tinggi dibandingkan harga di warung, tapi cukup worth it-lah dengan layanan yang didapat.
Meskipun masing-masing kelas (ekonomi, bisnis, eksekutif) ada nilai tambah dalam hal layanan, namun layanan standar yang diberikan memang jauh lebih manusiawi dibandingkan dulu.
Tak ada lagi, penumpang yang berdiri, tak ada lagi WC jorok, tak ada lagi kereta yang jendelanya terbuka, tak ada lagi kereta yang berbau apek, pesing dan lain-lain. Maka tak heran jika kereta menjadi idola masyarakat sekarang. Dengan semua fasilitas dan layanan yang ada di kereta Ambarawa Ekspres ini menjadikan penumpangnya nyaman senyaman di rumah sendiri.
Narablog: Tarini Hadi Subroto