Panasnya terik matahari memanggang padatnya lalu lintas di Jalan Raya Pasar Minggu KM 17, Jakarta Selatan, Selasa (6/8/2019) siang. Seakan belum lengkap, aroma kotoran hewan juga tak mau ketinggalan menyeruak masuk mengganggu pernafasan siapapun yang melintas.
Tidak sulit untuk menemukan sumber aroma tak sedap ini, karena hanya di halaman gedung kosong milik BPJS Ketenagakerjaan itulah satu-satunya lokasi di kawasan tersebut yang dipenuhi kambing dan sapi milik pedagang hewan qurban.
Halaman itu memiliki 2 gerbang, masing-masing terisi lapak yang ditunggui penjualnya.
Pada salah satu akses masuk halaman, terdapat plang pengumuman berbunyi "Dilarang memasuki/memanfaatkan, tanah ini milik BPJS Ketenagakerjaan". Namun demikian, dekat plang pengumuman tersebut juga terpampang spanduk iklan penjualan hewan qurban.
Salah satu penjual yang berpakaian trendy ala anak muda masa kini tampak sedang duduk santai menunggu pembeli.
"Saya sudah 3 tahun menjual hewan qurban, tapi baru tahun ini saya berjualan di lokasi ini" ungkap Eman (29) salah satu dari beberapa penjual hewan qurban yang mangkal di lokasi tersebut.
Di lapak milik Eman ini masih tersedia 20 ekor sapi dari jenis sapi brahman, simental dan limosin. Dengan pembatas berupa batang bambu, terdapat juga 30 ekor kambing. Sampai dengan H-5 Idul Adha ini Eman baru menjual 7 ekor sapi dan 5 ekor kambing. Eman mengatakan banyak pembeli keluar masuk hanya untuk melihat-lihat. Menurut Eman calon pembeli sudah “pintar” sehingga sudah dapat memilih sendiri.
Untuk harga pasaran hewan kurban Iduladha 2019 ini berkisar Rp 60 ribu/kilo untuk sapi dan Rp 85 ribu/kilo untuk kambing. Sedangkan dalam penentuan harga jual, Eman biasanya berpatokan pada surat/dokumen faktur pembelian yang memuat info terkait bobot dan harga beli.
Eman sudah mengeluarkan uang yang tidak sedikit dalam usaha ini; mulai dari biaya modal pembelian hewan, pembuatan kandang, pangan khusus hewan, biaya transportasi mengantar ke pembeli dan pengeluaran lain-lain, totalnya ia menyebut angka mencapai 500 juta rupiah.
Eman juga mengungkapkan biaya harga sewa lahan dan jasa pengamanan sebesar Rp 10 juta rupiah untuk berjualan di lokasi ini. Akan tetapi ia enggan mengungkap lebih jauh kepada pihak mana ia memberikan uang sewa tersebut.
Ayah muda ini nampak puas dengan jasa keamanan yang telah ia bayarkan. Saat malam ia dapat beristirahat dengan tenang bersama keluarga tanpa perlu khawatir tentang keamanan barang dagangannya
"Kalau malam hewan-hewan ini saya tinggalkan di sini. Saya percayakan pengamanannya kepada para penjaga lahan ini," tutur Eman yang tinggal di Pejaten Timur, tidak jauh dari lokasi berdagangnya ini.
"Semoga besok-besok akan banyak yang membeli sehingga saya bisa menutupi modal dan mendapat keuntungan," tutup Eman dengan nada optimis.
Selasa, 6/8/2019
Selasa, 6/8/2019