Para pejuang kertas kelulusan
Tetapi sayangnya dunia sedang tidak membaik, yang membuat kita terpaksa melakukan perpisahan dan kelulusan ini dalam suasana physical distancing karena pandemi covid-19.
Sayonara kawan, kelulusan kita tahun ini akan menjadi cerita di kemudian hari. Bahkan mungkin sulit untuk dilupakan, sebab perjuangan ini lebih berat dari angkatan-angkatan yang lain. Tidak peduli seberapa banyak orang yang mengatakan bahwa kita hanya angkatan yang mengenaskan, mereka tidak mengetahui bagaimana susahnya kita sampai pada tahun ini. Cukup menutup kuping dan berpikir positif, bahwa kelak kesuksesan kita tidak berpengaruh pada mewahnya sebuah perayaan kelulusan yang gagal kita adakan.
Yang seharusnya kabar ini kita sudah rencanakan sebagai moment paling indah, serentak memakai toga bersama dan mengundang orang tua dan para tamu hormat lainnya. Menyanyikan lagu perpisahan, mengalungkan medali, dan diberikan piagam oleh pihak sekolah di atas panggung. Usai hanya menjadi mimpi yang dinanti-nanti, tidak apa-apa kawan hari itu masih bisa kita rasakan setelah keadaan ini membaik, bersabar dan kuatkan hati kita.
Mendengar kata LULUS, air mata seperti tak tertahan.
Tidak ada kebahagiaan yang sebahagia ini, saya rasa kalian juga merasakan hal yang sama. Usai sudah masa sekolah di gedung pembelajaran yang ramai. Kini tinggal ada mimpi dan cita-cita yang harus dikejar. Perpisahan dan kelulusan bukan akhir dalam belajar, kita akan terus mendapatkan keduanya dalam menjalani hidup kedepan. Tidak pernah ada kata puas untuk seseorang yang haus pelajaran, karena pada dasarnya hidup di dunia memang harus memiliki ilmu.
Tidak akan ada lagi kita yang berisik di dalam kelas, yang ada hanya kita dalam sebuah cerita. Kelas hanya bangunan yang pernah menjadi tempat di mana kita menumpahkan semua cerita, dan saat ini perpisahan adalah hari yang sebenarnya kita tunggu-tunggu. Kesedihan wajar saja kita rasakan, memang menyedihkan ada dalam bagian tahun ini. Tetapi saya percaya, suatu hari nanti kita akan lebih maju dari pada hari ini. "Mari bersalaman, sekadar mengucap kata selamat hari kelulusan kawan."
Terima kasih untuk kebersamaan yang telah kita lalui beberapa tahun ini, kita akan tetap menjadi kita. Bedanya, di tahun berikut kita telah menjadi alumni yang bersejarah. Menarik bukan? Iya, ini begitu menarik, saya bersyukur pernah belajar sehingga mengerti bahwa ini bukan kesedihan yang akan berlangsung panjang. Berdoa saja, agar besok akan ada keajaiban yang akan membawa kita pada pertemuan. "Sayonara, dan sampai bertemu di hari kesuksesan selanjutnya".
Terima kasih untuk kebersamaan yang telah kita lalui beberapa tahun ini, kita akan tetap menjadi kita. Bedanya, di tahun berikut kita telah menjadi alumni yang bersejarah. Menarik bukan? Iya, ini begitu menarik, saya bersyukur pernah belajar sehingga mengerti bahwa ini bukan kesedihan yang akan berlangsung panjang. Berdoa saja, agar besok akan ada keajaiban yang akan membawa kita pada pertemuan. "Sayonara, dan sampai bertemu di hari kesuksesan selanjutnya".
Hari ini mungkin hanya bingkai sebuah foto dan kiriman surat kelulusan yang membuat kita menangis dan merasa bahagia. Biarkan waktu bergerak dengan semestinya, agar kita bisa berfoto dengan membawa sertifikat kelulusan. Semangat untuk kita semua, walaupun lulus dengan cara seperti ini, kita akan tetap sukses dan orang tua kita, para guru dan orang-orang yang berjasa untuk kita akan bangga dengan kabar ini. Jangan mengecilkan hati, biarlah kenangan ini menjadi awal yang sedikit menyedihkan untuk keberhasil yang membahagiakan.
Happy graduation my friend, we are all the best.
@FitriiIphii
Siswi Kelas XII MA Al Hidayah Sembilangan