PACARAN ITU APA?
Hakikatnya manusia diciptakan oleh Allah dengan sebaik-baiknya bentuk, tidak ada cacat sedikit pun pada dirinya. Kesempurnaan akal, pikiran, fisik dll. Tetapi banyak manusia yang tidak menyadari dan mensyukuri apa yang telah Allah berikan kepadanya dengan begitu indah.
Manusia diciptakan dengan berpasang-pasangan, bahkan manusia pertama yang ada di bumi pun di ciptakan oleh Allah berpasangan, yaitu Nabi Adam AS dan Siti Hawa.
Manusia ditakdirkan oleh Allah untuk memiliki rasa suka terhadap lawan jenis, dan itu adalah hal yang wajar dan memang semestinya terjadi kepada manusia yang normal. Bisa kita bayangkan ketika manusia tidak memiliki rasa suka terhadap lawan jenis, tidak memiliki hawa nafsu maka tidak akan terjadi keberlangsungan hidup di dunia ini. Tetapi saat ini banyak orang yang menyalah artikan sebuah rasa suka terhadap lawan jenis, salah arti terhadap cinta dan kasih sayang, terutama di kalangan remaja.
Kenapa dengan remaja?
Iya, berdasarkan pengamatan saya, remaja adalah deretan tertinggi yang menyalah artikan cinta, dan suka terhadap lawan jenis. Saat ini kita sudah tidak asing lagi dengan yang namanya pacaran, bahkan hal yang sering kita dengar setiap hari, bahkan setiap saat di manapun kita berada, kata tersebut pasti diucapkan secara umum oleh orang-orang. Sebenarnya apa itu pacaran?
Pacar menurut KBBI adalah teman lawan jenis yang tetap yang mempunyai hubungan berdasarkan cinta dan kasih; kekasih. Pacaran merupakan proses perkenalan antara dua insan manusia yang biasanya berada dalam rangkaian tahap pencarian kecocokan dalam menuju kehidupan berkeluarga yang dikenal dengan pernikahan. (Wikipedia)
Kembali kepada pembahasan kenapa remaja menjadi deretan tertinggi pacaran?. Karena pada usia transisi dari masa kanak-kanak menuju remaja, rasa ingin tahu yang begitu besar, sehingga para remaja ingin mencoba dan mengetahui apa itu pacaran. Rasanya seperti apa dan bagaimana melakukannya.
Jelas ini menjadi hal yang tidak seharusnya dilakukan, karena pada dasarnya diusia remaja seharusnya kita disibukan mencari ilmu, keterampilan dan pengetahuan yang banyak, bukan malah sibuk tentang masalah pacaran dan hal yang tidak bermanfaat seperti itu.
Dampak Negatif Pacaran Bagi Remaja
Pacaran memiliki banyak dampak negatif atau dampak yang tidak baik bagi para remaja seperti:
1. Lalai
Bagaimana tidak? ketika seseorang remaja berpacaran dia akan lalai, baik lalai dalam beribah, lalai terhadap tugas sekolah, perintah orang tua dll. Hal ini disebabkan karena mereka masih belum mampu membedakan mana yang sesungguhnya ia prioritaskan mana yang tidak. Mereka hanya mengutamakan kebahagiaan mereka saat itu, yang mana kebahagiaannya saat itu adalah bersama dengan pacarnya. Berhubungan dengan pacarnya baik via telepon, chating, bahkan bertemu langsung, sehingga hal di luar itu mereka abaikan seperti ibadah, belajar dll yang padahal itu lebih penting daripada pacaran.
2. Boros
Pemborosan sering terjadi ketika para remaja berpacaran karena mereka mampu menghabiskan uang dua kali lipat dari sebelumnya. Contohnya dalam pemakaian kuota internet, biasanya ia hanya manghabiskan untuk kebutuhan belajar, diskusi dengan teman soal pelajaran, tapi saat berpacaran ia menghabiskan untuk chating, telepon, vc, bahkan membelikan kuota kepada sang pacar, padahal uang saja ia belum mampu mencari.
3. Pergaulan bebas
Banyak orang yang tidak sadar bahwa pacaran adalah awal mula dari pergaualan bebas. Banyak faktor negatif yang akan terjadi seperti berpegangan tangan kepada yang bukan muhrim, berciuman, bahkan hal yang lebih dari itu.
Hal itu terjadi karena lingkungan pergaulan yang menganggap hal itu adalah hal yang biasa terjadi dalam sebuah hubungan yang bernama pacaran. Padahal itu tidak seharusnya terjadi dan dilakukan oleh para remaja dan belum saatnya.
Pada dasarnya mencintai dan dicintai itu adalah takdir, tapi jangan sampai kita menyalahartikan cinta dan bermain dengan cinta, apa lagi dengan akhir merusak kehormatan seseorang. Benahi hati dengan benteng keimanan yang kokoh agar meminimalisir hal buruk terjadi pada kita, terutama remaja. Jauhi pergaulan yang mengajak kita kepada kemudhortan, dekati pergaulan yang mampu membawa kita kepada pergaulan yang lebih baik terutama hubungan kepada Allah.
Semoga menginspirasi
Penulis: Silvi Apriyanti
Mahasiswi semester tiga Perbankan Syariah STEI SEBI DEPOK