- BIDADARIKU -Part 6
"Tak ada kebahagiaan tanpa air mata dan tidak ada air mata tanpa kebahagiaan.."
(Sambungan dari - Bidadariku Bagian 5 -)
Lanjut cerita, saat semua kebutuhan sang calon buah hati sudah terpenuhi, Khumairah baru bisa tenang dan seraya berkata "Alhamdulillah yah A kebutuhan si Dede udah ada semua, supaya Aa ga bingung nantinya" (seolah seperti tahu setelahnya ia akan pergi selamanya 😔)
Di sini perasaan saya sangat sulit dijelaskan, perasaan takut kehilangannya makin besar dan menguat.. sampai saya bilang ke istri, "Ngga ah.. pokoknya kamu aja yang siapin semua kebutuhannya Dede yah sayang." Seolah ingin berkata, kamu jangan pergi Khumairahku, aku butuh kamu.. saat itu dia cuma tersenyum simpul menanggapi jawaban saya.
KENAKALAN REMAJA
Saya ingat waktu itu ada yang meneror kami di kontrakan, saya berangkat kerja seperti biasa dan Khumairahku ikut naik motor supaya sekalian berhenti di pasar, dia rencana ingin masak hati itu. Namun ketika siang tiba-tiba ada telpon berdering, ternyata yang itu dari istriku, dengan nada takut dan gemetaran dia bilang..
"Assalamualaikum A. A.. ini ko ada tanah basah di tempat tidur.. padahal tadi sebelum ke pasar ngga ada apa-apa A.." seketika tanpa pikir panjang saya langsung bergegas pulang dan sesampainya di sana benar apa yang dikatakan istri saya, padahal posisi pintu kontrakan kami masih dalam keadaan terkunci.
Di situ tanpa pikir panjang saya langsung hubungi bang Dhani sekalu guru saya yang kebetulan rumahnya dekat dengan kontrakan kami. Abang langsung datang dan lihat dan cek apakah ada unsur-unsur negatif atau tidak. Abang bilang tidak ada unsur negatif, sedikit tenang cuma kami masih bingung kok bisa masuk ke dalam kontrakan padahal terkunci.
Keesokan harinya terulang lagi dan lagi sampai Khumairahku tidak berani tinggal sendiri saat saya pergi bekerja, karena sudah geram akhirnya saya gunakan cara lain, saya hubungi ketua perguruan silat saya supaya ada anggota yang ngontrol kontrakan saya.
Dan Abang ketua sendirilah yang mengontrol ketika malam itu. hanya saja hasilnya masih nihil. Teror itu masih menghantui kami.
Sampai ketika saya mempunyai ide yang sedikit nekat, jadi waktu itu saya berpura-pura akan pergi sesampainya di depan motor saya titipkan di toko dan saya berjalan kaki kembali ke kontrakan dengan rute memutar. Sesampainya di kontrakan saya masuk dan saya minta istri saya pura-pura pergi juga dan mengunci saya dari luar, kami buat seolah di kontrakan tidak ada orang.
Setelah menunggu sekitar 1 jam akhirnya saya dengan suara langkah kaki mendekat ke kontrakan, di situ saya langsung bersiap dengan senjata berupa kerambit (semacam pisau tikam). Saat dia buka pintu dan masuk saya langsung sergap dia dan kunci tangan dia serta todongkan kerambit di lehernya.
Bertapa saya kaget bukan kepalang.. ternyata.. orang yang selama ini teror kami adalah anak dari tetangga kami sendiri, usianya sekitar 16 /17 tahun.
Saya langsung interogasi dia dan jawaban nya cuma iseng aja katanya.
Yassalam ternyata anak ini berketerbelakangan mental. Saya langsung suruh dia pergi, ternyata dia membuka gembok dengan sebuah kunci yang setelah saya coba ke beberapa gembok ternyata bisa terbuka.
Pelajaran yang saya dapat gembok kuning kurang aman untuk digunakan.
Setelah itu saya panggil keluarga dari anak tersebut dan menceritakan semua yang terjadi. Betapa kaget keluarganya dan mereka minta maaf. Terutama ibunya yang sangat kecewa dengan anaknya dan bilang ke kami supaya menghukum anaknya. Cuma saya katakan kepada ibu tersebut
"Bu, kami ngga akan hukum anak ibu.. karena kami memandang ibu dan keluarga yang memang baik terhadap kami.. cuma satu pinta saya, tolong lebih diperhatikan lagi anak ibu, Alhamdulillah yang dia jailin kami Bu, coba kalo orang lain.. Pasti anak ibu sudah dipukuli.."
Seketika ibu itu berterima kasih dan meminta maaf kepada kami.
Dia istriku.. sangat menyukai anak-anak, sampai-sampai semua anak-anak yang ada di sekitar kontrakan caper sama dia, karena tiap kali pulang belanja di minimarket, Khumairahku pasti menyiapkan makanan-makanan ringan untuk dibagikan ke anak-anak tersebut.
Sampai semua tetangga menyukainya. Di situ kami dikenal, "Laki bini, yang lakinya tukang mancing, bininya cakep.." yassalam.
Tibalah bulan Ramadan, saat itu usia kandungan Khumairahku memasuki 7 bulan. Usia yang masih rawan. Saya menyarankan agar dia tidak berpuasa, karena melihat kondisi Khumairah yang memang fisiknya lemah ditambah kondisi sedang hamil. Namun dia bersikeras meyakinkan saya dan tetap ingin berpuasa. Akhirnya saya izinkan, dan kami pun makan sahur berdua..
Ramadan pertama berdua dengan Khumairahku (yang ternyata itu yang terakhir juga). Kebahagiaan yang sulit diungkapkan oleh kata-kata. Hal yang dulunya hanya impian kini telah terwujud, beribadah bersama istri tercinta.
Sampai siang hari tiba-tiba ada pesan dari Khumairah ternyata sebuah video, ternyata video anak kami yang di dalam kandungan. Dia protes karena mommynya puasa😂
"A.. di Dede jedag-jedug terus di perut.." kata istri sambil tawa. Buka aja Khumairahku.. kasian si Dede itu.." jawabku. Dia cuma bilang "Kuat A.. kita kuat kok"..
Sore harinya saat kami buka bersama si Dede tiba-tiba ngga bergerak, di situ kami panik, terlebih Khumairahku yang sambil nangis elus perutnya "De.. maafin mommy yah paksa kamu puasa."
Tiba-tiba dia langsung nendang dan kita kembali lega dan bercanda dengan penuh tawa. Sebelum tidur Khumairahku berkata..
"A..kalo aku meninggal aku mau meninggal saat aku lagi sama Aa aja, dan aku mau meninggal di pangkuan Aa.. aku gak mau ada orang lain, aku takut auratku kelihatan orang lain yang bukan makhrom aku."
"Mulai lagi kan ngomong anehnya.. udah tidur de.. sini Aa peluk.." jawabku dengan hati penuh dengan rasa takut kehilangannya.
Memasuki usia kandungan 8 bulan istriku sering kontraksi palsu yang membuat saya panik setiap saat. Tiap malam dia minta perutnya diusap-usap sampai sakitnya mereda.
Rabu, 29 Mei 2019. Ba'da juhur saat saya sedang bekerja tiba-tiba ada pesan.. "A.. kayaknya aku kontraksi palsu lagi deh.. cuma gapapa kok.." Saya panik dan minta ijin untuk pulang cuma Khumairah meyakinkan saya kalo dia gak apa-apa. Akhirnya saya menuruti Khumairah. Setelah ba'da asar tiba-tiba ada pesan lagi..
"A.. aku di Kebalen rumah ibu, tadi aku minta jamput, aku kontraksi dan keluar ketuban.. dan aku udah ke bidan kata bidan detak jantung Dede melemah A.. aku harus dirujuk ke RS".
"Innallilah.. di situ saya sangat panik dan tanpa banyak kata saya langsung pergi ke rumah mertua, sesampainya di sana saya berusaha ditenangkan oleh istri dan mertua saya. Selepas maghrib dan di situ saya cuma membatalkan puasa dengan air putih dan kami langsung berangkat ke RS.
Sesampainya di sana dokter bilang harus segera melakukan caesar, agar anak kami tertolong, innalillah.. kaget saya mendengar itu. Langsung saya bilang.. "Apapun yang terjadi saya mau istri saya selamat dok.."
Di sinilah kesalahan saya kepada Allah, kecintaan saya terhadap istri telah membutakan saya terhadap banyak hal.. di situ saya lupa bahwa kuasa ada di tangan Allah cuma saya berharap sama makhluk, dan yang saya harap cuma istri saya yang selamat.
Astaghfirullah..😔. Sebelum operasi saya temani istri dan menguatkan hatinya agar lebih kuat menghadapi operasi nanti.
*Saya : Sayang.. kamu pasti bisa.. Aa akan selalu berdoa untuk kamu..
*Khumairahku: Maafin aku yah A.. ridhoi aku A..
*Saya: Pokoknya apapun yang terjadi kamu harus selamat De, Aa ga mau kehilangan kamu..
*Khumairahku: Istighfar A.. pokoknya apapun yang terjadi itu takdir Allah A.. yang jelas Aa dan Dede bisa hidup tanpa aku, sementara aku ngga bisa hidup tanpa kalian berdua.
*Saya: Ngga pokoknya Aa mau kamu selamat.
Sebelum operasi dokter bertemu dengan saya dan menawarkan obat bius yang paling bagus supaya istri saya tidak terlalu sakit, dan saya katakan kepada dokter itu.
"Berapa pun saya keluarkan demi istri saya dok, lakuin yang terbaik dok.. " dan operasi pun dimulai, saya diminta suster untuk menyimpan kain dll.. karena memang tidak ada rencana untuk lahiran akhirnya saya cari ke sana sini akhirnya ketemu, di hati saya berdoa kepada Allah selamatkan istri dan anak saya lancarkan persalinannya, tanpa meminta kepada Allah panjangkan usia istri saya 😭.
Akhirnya sekitar pukul 21:00 anak kami telah lahir ke dunia dengan keadaan sehat dan normal, istri pun selamat dan semua berjalan lancar.. rasa bahagia dan haru menyelimuti perasaan ku saat mengadzani putri kami, ASYILA ANNASYA EL-SHANUM nama yang telah disiapkan Khumairah untuk putri pertama kami.
Dan setelah operasi saya temani Khumairah, sambil kecup keningnya saya ucapkan terima kasih kepada Khumairahku yang telah pertaruhkan nyawanya untuk anak kami.
Setelah beberapa jam anak kami diantar ke ruangan kami dan di situ kebahagiaan yang teramat sangat saya rasakan saat itu, seolah semua kebahagiaan tumpah di situ.
Khumairahku berkata kepadaku. A.. maafin aku yah ngga bisa lahir secara normal.. "gapapa sayang.. yang penting kamu selamat.. jawabku. Dan barulah saya kabari keluarga di rumah kalo Khumairahku telah melahirkan dan anak kami perempuan. Seketika kebahagiaan menyelimuti keluarga kami.
Setelah beberapa hari kami pulang dari RS dan untuk sementara kami pulang ke rumah mertua, karena posisi 2 hari lagi akan memasuki hari raya idulfitri. Dan istri saya memohon kepada saya untuk merayakan hari pertama Idul Fitri di rumah orangtua saya, Dia ingin meminta maaf ke semua sanak saudara yang ada di sana.
Dan dengan berat hati saya dan keluarga mengijinkannya. Di sana setelah saya selesai sholat idulfitri Khumairahku meminta maaf dan menangis sejadi-jadinya kepada saya.. dan seketika saat itu saya ucapkan ke dia kata yang tak pernah disusun sebelumnya.
"Khumairah.. kita telah merasakan manisnya sebuah pertemuan, kelak kita pasti merasakan betapa pahitnya sebuah perpisahan.. maafin semua kebodohan Aa dalam memimpinmu yah Khumairah.."
Dan kami pun bermaaf-maafan dengan orang tua dan keluarga semua. Di situ ada yang aneh Khumairah yang tadinya susah kalo makan tiba-tiba dia lahap makan bersama keluarga semua keluarga, selesai makan dia minta buat foto bersama saya dan banyak banget, dengan alasan buat kenang-kenangan.. ( laa haulaa walaa kuata illa Billah) setelah 3 hari kami kembali ke rumah orangtuanya.
Sesampainya di sana Khumairahku meminta dan memohon kepada orang tua kami agar diizinkan untuk pindah ke kontrakan. Karena bagi dia baiti jannati.. walaupun itu cuma kontrakan.. dengan berat hati kami sepakat untuk mengizinkannya cuma dengan catatan harus check up terlebih dahulu.
Dan esok hari Khumairah langsung check up dan hasilnya semua baik-baik saja dan bagus.. bahkan dokter bingung kok luka bekas operasi sudah kering dan hampir sembuh. Akhirnya kami pulang ke kontrakan. Saya pulang terlebih dahulu untuk menyiapkan segala sesuatunya di kontrakan.
KEPERGIAN BIDADARIKU
Sabtu 8 Juni 2019, ba'da ashar Khumairahku Sampai di kontrakan dan saya mulai menyiapkan semua karena kabarnya nanti malam akan ada teman-teman yang akan melihat anak pertama kami. Saat itu ba'da magrib setelah saya sholat tiba-tiba Khumairah ingin saya membaca surah Al-Baqarah. Dan saya pun menurutinya.
Saat saya membaca dia begitu menikmatinya sambil mencium anak kami. Setelah beberapa lembar saya berhenti dan bertanya kepada Khumairah. Kenapa ko ciuman anak kami sampai seperti itu? dari ujung ke ujung. Jawabannya "Gapapa A.. biar ngga kangen.. "
"Kamu kan bisa ketemu setiap hari de.." dia cuma senyum. Setelah itu dia langsung siapkan saya makan dan suapi saya, tetapi dia tidak mau makan sedikit pun katanya sudah kenyang.
Selesai makan dia peluk saya dan cium saya, dan sekali lagi saya tanya. De kenapa sih?. Dia jawab sama biar nanti ngga kangen..
Setelah itu orang tua saya datang untuk menemani kami, dan di situ kami bercerita dan ngobrol banyak sama orang tua. Sampai Khumairahku bilang ke ibu saya. "Bu, nanti aku titip si Dede yah.. " Kami pikir ah dia mau bekerja lagi dan putri kami dititip.. ibu pun menjawab iya neng ibu urusin nanti..
Malam semakin larut, Khumairahku tertidur bersama teman-teman saya mengobrol sampai sekitar jam 1 pagi semua pamit pulang, dan orangtua saya yang niat untuk menginap tiba-tiba adik saya nangis minta pulang.
Khumairah pun terbangun dan bilang ke ibu bapak, "gapapa pak.. bu.. pulang aja.. aku gapapa ko sama Aa.. " akhirnya semuanya pulang. Dan kami pun bersiap untuk istirahat. Sebelum istirahat seperti biasa dia wudhu padahal masih dalam keadaan nifas, cuma jawabannya "Gapapa A.. udah kebiasaan akunya".
Kami pun berbaring bersama dan dia bilang ke saya..
"Aa maafin aku yah.. ridhoi aku yah A.."
Iyah de Aa ridhoi kamu..
"Aku titip Dede yah A.. aku mau istirahat.."
Iyah sayang..
Sambil ku kecup keningnya, dan saat itu aku lihat istri ku cantiknya tidak seperti biasanya, kali ini terlihat sangat cantik.. demi Allah seolah bersinar wajahnya.
Minggu, 09 Juni 2019. Tempatnya jam 3 pagi dia panggil saya dengan lembut. "Aa.."
Saya langsung terbangun, saya kira anak kami bangun minta susu. Ternyata Khumairah meminta agar kepalanya ditaruh di pangkuan saya, saya kira dia hanya ingin bermanja-manja ternyata tidak.
Badannya mulai dingin, matanya mulai tertutup. Seketika sambil pegang tangannya dan cium pipinya saya langsung iringi dia dengan syahadat. Dan dia ikuti syahadat saya..
"Asyhadu alla illaha ilallah wa asyhadu Anna Muhammadan rosululloh.."
Tanpa sepatah kata pun keluar dari mulut saya setelah itu.. Khumairahku.. istriku tercinta.. bidadariku.. innalilahi wa innailaihi roojiuun.. dia menhadap Robbnya, meninggalkan anak kami yang baru berusia 11 hari. 😭 Dan Keinginannya untuk diwafatkan dalam keadaan bedua dengan saya pun Allah kabulkan.
Allahu Akbar.. seketika badan saya mati rasa.
GIMANA RASANYA ISTRI TERCINTA MEREGANG NYAWA DI TANGAN KANAN, DAN SEMENTARA DI TANGAN KIRI ANAK YANG MASIH BAYI?
Allah.. batapa dahsyat teguran-Mu ini. Mimpi seburuk ini pun saya belum pernah, dan ini terjadi di alam nyata.. laa haulaa walaa kuata illa billah 😭
Lalu saya telpon keluarga dan tidak ada yang menjawab, sampai ketika saya telepon abang guru saya dan Alhamdulillah beliau dalam keadaan sedang sholat tahajud langsung datang ke kontrakan, dan lihat keadaan istri saya yang sudah tidak bernyawa dengan sedikit senyuman di bibirnya, berada dipangkuan saya.
Karena penasaran saya langsung minta tetangga saya untuk mengantarkan saya ke RS untuk memastikan istri saya. Dan anak kami pun saya titipkan kepada tetangga saya. Kami pun langsung berangkat ke RS dan ibu mertua saya langsung menyusul, sesampainya di sana Khumairahku memang sudah tiada.
"Sungguh Allah akan menguji dari apa yang kita cintai.. dan sungguh Allah itu maha pencemburu."
Bersambung..
Alfatihah khususon almarhumah Lia Amalia Muchlisa binti Rahmat Abadi Sahati..
Bersambung ke - BIDADARIKU - (Bagian 7)
_____________
Rabu, 24 Maret 2021