Kita hanya ingin tampil baik dan dianggap benar. Sering kita lupa diri untuk sekadar introspeksi diri. Acap kali kita lupa siapa kita dan bagaimana kita.
Alih-alih berupaya memposisikan diri dari kacamata orang lain, kita justru yang menjadi spion untuk orang lain. Selalu menghakimi bahwa orang lain salah dan "oh saya yang benar". Padahal itulah awal kehancuran, yaitu kesombongan.
Bukan berarti kita harus selalu memandang diri rendah hingga hilang kepercayaan diri dan menjadi rendah diri. Bukan sayang!!!
Kita sedang bermuhasabah, taqorrub kepada Allah dan memperbaiki hubungan sesama makhluk pula
Bila keberhasilan tidak cukup membuat kita menjadi hamba yang bersyukur dan berakhlak baik, maka kegagalan bisa jadi pelengkap semuanya.
Selanjutnya bila kegagalan juga belum cukup menegur kita untuk menjadi pribadi yang bersyukur dan berakhlak, maka tinggal tunggu kehancuran yang dijanjikan.
Bukan aku yang menjanjikan hal demikian, tapi Tuhan semesta alam. Dalam ayat-Nya yang begitu agung nan indah, kita telah sama-sama ketahui bahwa barangsiapa yang bersyukur maka Allah akan tambah nikmat-Nya dan barangsiapa yang kufur maka siksa Allah sangat besar.
Ini gw lagi ngomong apa ya? Kayak orang bener ajah
---------------------
Penulis: Mahromi Mardhotillah
Apa itu introspeksi diri?
Introspeksi diri adalah proses merenungkan dengan seksama atau berpikir serius dan cermat tentang perilaku, emosi, karakter, pikiran dan motif yang ada pada diri kita sendiri.
Saat melakukan introspeksi, kita akan mereview kembali apa-apa yang sudah kita lakukan sebelumnya, merefleksikan dan melihat apa hubungannya dengan apa yang kita alami hari ini.
Introspeksi akan memberikan kesempatan bagi pikiran untuk mengatur kembali perasaan dan pikiran-pikiran yang bertumpuk sehingga akan lebih teratur dan lebih tenang.
Selama proses introspeksi, kita dapat memeriksa berbagai pengalaman yang pernah terjadi dan mencoba mencari alternatif yang mungkin lebih baik jika pengalaman serupa terjadi di masa depan.
Ini akan membuat kita lebih siap dalam menghadapi kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi di masa mendatang.
Introspeksi juga merupakan salah satu cara untuk memahami dan berdamai dengan diri sendiri serta memperbaiki atau meningkatkan hubungan dengan orang lain. Bukan hanya itu, Introspeksi juga menjadi kunci untuk mencapai kesuksesan di semua bidang kehidupan.
Apa itu muhasabah?
Kata muhasabah berasal dari kata hasiba-yahsabu-hisab, yang artinya melakukan perhitungan. Muhasabah bisa diartikan menghisab diri sendiri, hal yang semakna dengan pengertian introspeksi terhadap kebaikan dan keburukan yang sudah kita lakukan untuk mengkaji apakah perbuatan tersebut sejalan atau tidak dengan ajaran-ajaran islami.
Dari pengertian ini, dapat diartikan bahwa muhasabah adalah melakukan perhitungan yang bermulai dari diri sendiri terlebih dahulu.
Anjuran untuk selalu melakukan muhasabah atas perbuatan yang telah dilakukan disebutkan dalam Alquran, tepatnya di dalam surat Al Hasyr ayat 18.
“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah. Hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok. Bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al Hasyr:18).
Muhasabah juga disebutkan dalam banyak hadist, salah satu sabda Rasulullah yaitu: "Diriwayatkan dari Umar bin Khattab, Nabi bersabda: Hisablah dirimu sebelum kamu dihisab, dan hiasilah dirimu sekalian (dengan amal shaleh), karena adanya sesuatu yang lebih luas dan besar, dan sesuatu yang meringankan hisab di hari kiamat yaitu orang-orang yang bermuhasabah atas dirinya ketika di dunia." (H.R. Tirmidzi).
Muhasabah seperti lampu penerang di dalam hati orang beriman, dan sekaligus pemberi peringatan serta nasehat dalam kesadarannya.
Melalui muhasabah, setiap orang yang beriman membedakan antara yang baik dengan yang buruk, mana yang indah dan mana yang jelek, dan mana yang diridhoi Allah dan mana yang dimurkai-Nya, dan dengan bimbingan muhasabah ini, insyaAllah kita bisa mengatasi semua rintangan dengan tuntunan yang pasti.
Allah berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqoroh ayat 235 yang berbunyi; "Dan ketahuilah bahwasanya Allah mengetahui apa yang ada dalam hatimu; Maka takutlah kepada-Nya." (QS. Al-Baqoroh 235).