~ Dosa yang Belum Pernah dilakukan Manusia ~
Tiba-tiba negeri yang damai, aman dan sejahtera itu terusik dengan ulah seorang pencuri, yang merusak dan melakukan provokasi lewat kebun-kebun petani.
Satu ketika sang pencuri itu tertangkap, rupanya seorang pemuda rupawan nyasar entah datang dari mana. Ketampanannya memukau, kemilaunya kulit dan cemerlangnya wajah menyilaukan pandangan. Tuturnya lembut memanja.
Malam ketika berjaga, seorang penduduk terpedaya. Suara mendesah, dan tingkah gelisah sang tawanan muda mengusiknya.
"Mengapa kau tak segera lelap dalam tidurmu wahai pemuda?."
Dan pemuda itupun berkata, "Aku tak kan bisa tidur bila tak didekap oleh ibundaku yang jauh di sana."
Bujuk rayu sang pemuda meluluhkan rasa iba, sang penjaga mendekat, menawarkan kehangatan dekap.
Dan saat itulah terjadi yang Allah namakan dalam kalam-Nya, apa yang disebut sebagai dosa yang tak pernah dilakukan manusia.
Esok paginya, desa mendadak gempar, sang tawanan lenyap tanpa bekas. Tapi meninggalkan jejak laknat dibenak sang penjaga. Bahwa dosa yang belum pernah dilakukan manusia itu tertanam dalam dalam memori jiwa, lalu meletupkannya jadi sebuah cerita, yang diam-diam ia hembuskan lagi kepada sesama.
Begitulah awalnya, lalu merebak kisah kenikmatan birahi dalam nuansa yang beda di tempat itu. Membingungkan dan membuat gerah luar biasa pada diri Luth as sang nabi.
Para lelaki dikampungnya sudah tak lagi menyambangi para istri mereka untuk menyalurkan hasrat seksualnya.
Lalu muncullah di tengah-tengah mereka wanita yang menawarkan dirinya untuk menjadi pemuas dahaga para wanita yang sekian lama hampa tanpa kekasih tercinta.
" Jika para lelaki itu mendapatkan kenikmatan dari sesama mereka, maka kita pun bisa melakukan hal yang sama. Merasakan kenikmatan yang sama dengan sesama kita."
Dan jidat sang nabi pun kian berkerut. Melihat fenomena umatnya yang kian semrawut. Negeri yang tentram mendadak kacau tersebab akhlak bejad para penduduk.
Keresahan Luth memuncak, kegeramannya mengetuk emosi sampai pada taraf muak. Segala upaya telah dilakukan hingga saatnya memuncak. Ketika Allah mendatangkan utusan-Nya para malaikat. Yang berwajah tampan, untuk menyampaikan kabar tentang azab yang menjelang, sebagai jawaban doa atas kemurkaan.
" Wahai Luth, jangan kau simpan mereka untukmu sendiri, kirimkan juga kepada kami. "
" Demi Allah tak akan kuserahkan mereka kepada kalian. Bila kalian inginkan, aku memiliki anak-anak perempuan yang akan kunikahkan dengan kalian." demikian Sang Nabi mengeluarkan pilihan, mengatakan apa yang disebut ahli fiqh sebagai mengambil mudharat yang lebih kecil demi menghindarkan dari mudharat yang lebih besar.
Saat sang umat tegas menyatakan penolakan, para utusan-Nya itu pun memerintahkan Luth untuk pergi sejauh langkah, dengan syarat, Luth beserta keluarga dan umat yang bersamanya tak menoleh ke belakang, tersebab azab besar yang menimpa Kaum Sodom sungguh mengerikan luar biasa.
Gaes, ntu cerita saya dapat dari ceramah seorang ustadz terkenal yang ndilalah saya lupa. Beliau bercerita hal ihwal terjadinya bencana besar kemanusiaan yang bahkan Allah menyebutnya sebagai dosa yang belum pernah ada sebelumnya sejak Nabi Adam as diutus ke dunia.
Dari kisah di atas, jelas disebutkan, bahwa perilaku menyimpang seksual ini bukan datang dari sononya, seperti kata kaum penyuka pedang selama ini bilang. Tapi dari seorang pemuda pencuri yang menurut kisah adalah dari bangsa setan.
Setan membuat makar saat menyaksikan ketentraman Negeri Sodom. Mereka membuat tipuan dahsyat yang gak bakal kepikiran sama sekali oleh manusia pada umumnya. Maka setelah rencana jahad sejahad-jahadnya itu dirancang, maka menyamarlah mereka menjadi pemuda misterius yang tampan mempesona dengan suara lemah gemulai, tapi punya kebiasaan yang kagak ada macho-machonya pisan, gak bisa tidur kalo gak kelonan !!!!
Maka dirusaklah lelaki Kaum Sodom. Dan tak hanya itu, ketika para lelaki sudah tak lagi berhasrat menyiram dan mencangkul ladang bercocok tanam yang sesungguhnya, para istri yang kering dan kesepian inipun dirusak iblis dengan mengirimkan seorang perempuan yang mengajarkan mereka bagaimana memuaskan birahi dan hasrat seksualnya kepada sesama.
Jadi, bukan Tuhan salah menempatkan ruh dan jasad, ruh perempuan terjebak dalam tubuh laki-laki seperti alasan mereka pencinta lobang belakang, dan alasan inipun dihembus-hembuskan oleh musuh manusia yang sesungguhnya yaitu Setan yang durjana.
Perilaku ini rusak. Bejad, dan ntah diksi apalagi yang bisa saya sebutkan. Perilaku ini jelas merusak tatanan dasar kemanusiaan.
Dari satu orang, lalu menularkan kepada orang lain secara masif dan simultan. Penelitian terbaru bahkan mengungkapkan fakta mencengangkan, yang kebangetan kalo hati nurani gak dibikin nganga saking ngeri, selain penyakit menular seksual yang gak kebayang betapa nakutinnya, pelaku penyimpangan seksual ini juga ternyata jelas-jelas merugikan negara dengan pembiayaan tinggi akibat obat-obatan yang seumur hidup mereka konsumsi.
So, kalo kalian gak bergeming dengan iming-iming (**jiahh iming-iming) azab dan dosa Allah akibat perbuatan bejad yang kalian pilih jadi gaya hidup, wajar dong kami-kami yang waras, pencinta lobang depan ini memprotes keras perilaku kalian karena jadi penyebab biaya tinggi tanggungan BPJS pemerintah.
Di mana gegara obat-obatan kalian membuat BPJS tak lagi bisa meng-cover penuh biaya cuci darah penyakit ginjal dan thalassemia. Mikirr dong.
Jadi, bila alasan pembelaan kalian ini atas nama HAM, maka atas nama HAM pula kami bersuara, kalo kalian ingin bebas dengan ekspresi cinta yang kalian agung-agungkan, gimana kalo kalian kumpul aja di satu pulau terpencil. Di mana kalian bisa hidup mandiri, saling memuaskan nafsu setan kalian sendiri, lalu saat mati, kalian mengurus jenazah kalian sendiri.
Dan anak keturunan kami aman dari perilaku kagak beres kalian, agar kami bisa tidur dan wafat dengan sedikit tenang. Sebab membunuh kalian seperti anjuran Nabi kami masih terjegal hukum negara yang berdaulat.
Saya kepikiran, tayangan #ILC semalam semoga menyadarkan masyarakat awam, bahwa bahaya besar sedang mengancam. Tugas sebagai orang tua, pendidik dan para dai jadi semakin berat terasa. Hanya kepada Allah kita pasrahkan segala doa.
Sambil segala daya upaya kita lakukan, tak cuma 23 kali sidang yang melahirkan dua bayi saking panjangnya proses yang berujung pada keputusan yang menyesakkan.
Kalau ini adalah dosa yang belum pernah dilakukan manusia, maka kita tertuntut untuk melakukan ihtiar yang belum pernah dilakukan manusia sebelumnya juga untuk memberangus para pelakunya. Insyaa Allah kita bisa.
#maks
#RelawanLiterasi
Penulis: Sri Suharni Maks
Rabu, 20 Desember 2017