Sekitar sebulan lalu, saat saya sedang berkunjung ke Taman Hati Kali Cikarang di Sukadanau pas ada Anniversary Ke-3 Kucur Si Raja Baung, saya bertemu dengan Bang Irawan Wahyudi.
Bang Irawan yang setahu saya penggiat SAR dari Tim I-DERU (Indonesian Disaster Emergency Response Unit) rupanya sedang merencanakan kegiatan outing di Taman Hati.
Belakangan pula saya baru tahu, ternyata Bang Irawan juga salah satu pembina di Komunitas Angler Relawan Cikarang (ARC) yang banyak berkegiatan sekaligus sebagai perawat lingkungan di Taman Hati Kali Cikarang.
Sebagai salah satu relawan senior kebencanaan di I-DERU, gak heran saya sering ketemu Bang Irawan di acara-acara yang terkait kebencanaan, dengan menjadi pembina di Komunitas Angler Relawan Cikarang (ARC) tentu dia banyak memiliki agenda untuk membekali dasar-dasar rescue dan kemampuan SAR anggota komunitas ARC.
Komunitas Angler Relawan Cikarang (ARC) adalah komunitas yang berbasiskan para pemancing berjiwa relawan yang bukan hanya memanfaatan sungai atau kali tetapi juga ikut merawat dan melindungi kali-kali di Bekasi.
Angler Relawan Cikarang (ARC) yang lahir pada tanggal 27 April 2021 ini dimotori oleh Apri Lawansi dan Samsul Bahri. Belakangan ini mereka giat memadukan aktifitas hobi dan kegiatan-kegiatan kerelawanan. Kegiatan mereka bisa ditelusuri dalam aksi solidaritas saat beberapa wilayah di Kabupaten Bekasi terkena banjir dan kegiatan-kegiatan sosial dalam aksi membersihkan, merawat dan menjaga kali Cikarang dan lainnya.
Sabtu, 19 Maret 2022 saya berkesempatan hadir dan mengikuti sedikit materi dalam event OUTING BUSHCRAFT BY THE RIVER di Taman Hati Kali Cikarang, yang diselenggarakan selama 2 hari, Sabtu - Minggu 19-20 Maret 2022.
Dalam acara outing bushcraft itu saya sempat "mencuri dengar" materi teknik membuat tempat berlindung (Shelter), teknik membuat api (Firecraft), teknik mencari makan (Foraging/food procurement).
Materi Teknik mencari makan (Foraging/food procurement) fokus kepada belajar memancing yang dipandu oleh Apri Lawansi sebagai narasumber dan anggota-anggota Komunitas Angler Relawan Cikarang (ARC) serta pengurus Taman Hati Kali Cikarang sebagai fasilitatornya.
Hari ke-2 pada Minggu 20 Maret materi yang disampaikan antara lain tentang Rope Access, Rope Rescue, Arborist, Tree Climbing Techniques (skill terkait tali temali) dan seterusnya. Sayangnya karena urusan di rumah yang tidak bisa ditinggal, akhirnya saya gak bisa ikut menghadiri agenda pada hari ke-2.
Setelah acara penutupan pada hari ke-2, Minggu tanggal 20 Maret 2022 juga merupakan hari pengukuhan REHAB Kali Cikarang atau River Healing Base Kali Cikarang dengan Ketua Umum Yahya Komeng dan Ketua Harian Hendra Abay.
Pengukuhan REHAB Kali Cikarang |
Bushcraft itu apa?
Bushcraft pada dasarnya keterampilan atau skill untuk bertahan hidup (survival) di alam liar. Sampai saat ini kata bushcraft belum ada padanan katanya dalam bahasa Indonesia, tapi bushcraft dapat dimaknakan sebagai kegiatan menjelajah, menyintas dan atau berpetualang di alam liar atau alam bebas dengan berbekal peralatan minimal atau alat-alat yang digunakan oleh para petualang dan atau para penjelajah alam liar tradisional, seperti membuat api dengan dedaunan dan ranting kering atau berburu hewan dengan jerat dan panah, memancing ikan, serta berlindung dari lingkungan / alam liar dengan membuat tempat menginap, intinya memanfaatkan apa yang sudah disediakan oleh alam untuk tetap bertahan hidup (survival).
Kata "bush" dalam bush-craft, menurut beberapa referensi literasi merupakan adopsi langsung dari kata ‘bosch‘ yang dalam bahasa Belanda merujuk pada hutan dan atau negara koloni Belanda yang ditutupi dengan hutan belantara.
Apakah bushcraft dan survival adalah sama?
Dari yang saya baca dan dengar, antara bushcraft dan survival masih bisa dibedakan, salah satu perbedaan utamanya terletak pada unsur peralatan sederhana/minimalis yang digunakannya pada saat bertahan hidup di alam liar. Dalam survival, untuk dapat bertahan hidup, seorang survivor bisa menggunakan alat modern ataupun primitif selagi tujuan untuk tetap dapat hidup dapat dicapai.
Intinya, bushcraft lebih kepada keterampilan menggunakan alat-alat sederhana dalam memanfaatkan sumberdaya yang disediakan alam liar untuk dapat bertahan hidup, beberapa referensi menjelaskan bahwa Bushcraft adalah seni bertahan hidup secara tradisional di alam liar sehingga mendapatkan pengetahuan dan keterampilan untuk tetap hidup.
Dokumentasi video acara hari pertama
Kesimpulan
Karena bushcraft pada dasarnya adalah kemampuan seseorang atau keterampilan untuk dapat bertahan hidup di alam liar, maka seorang bushcrafter wajib memiliki pengetahuan dan membekali keterampilan dasar seni bertahan hidup di alam liar, seperti:
- Teknik membuat tempat berlindung (Shelter);
- Teknik mencari makan (Foraging/food procurement);
- Teknik mencari air minum (Water and Hydration);
- Teknik membuat api (Firecraft);
- Berburu, melacak jejak, membuat jebakan (Hunting);
- Pengetahuan mengenai tumbuhan dan pengetahuan mengenai hewan;
- Teknik mengolah kayu (Woodcraft);
- Teknik pertahanan diri dari ancaman bahaya (Self defense);
- Teknik pengobatan (First Aid and Medical) dan teknik-teknik dasar dalam survival.
Salam.