Work Life Balance, demikian yang tertulis di salah satu kaos yang sering saya gunakan. Maksud dari Work - Life Balance itu berhubungan dengan kemampuan seseorang dalam menyeimbangkan tanggungjawabnya dalam pekerjaan dan hal yang tidak berkaitan dengan pekerjaan, intinya adalah keseimbangan antara kegiatan di kantor (work) dan kehidupan (life) di luar kantor.
Work Life Balance
Dalam konsep work-life balance, pekerjaan dan kehidupan pribadi merupakan dua hal yang berbeda dan berjalan sendiri-sendiri bahkan dianggap dua kutub yang berbeda. Karenanya, keduanya diupayakan untuk tidak saling mengganggu antara satu sama lain atau tetap berada dalam porsi yang seimbang.
Seseorang yang memiliki skill Work - Life Balance diyakini akan membuat seorang pekerja akan menjadi lebih bahagia karena bisa menyeimbangkan kehidupan kerja dan keluarga di rumah. Perasaan bahagia inilah yang akan membuat seseorang menjadi lebih produktif dan mampu memberikan inovasi-inovasi untuk kinerja yang lebih baik untuk kehidupan profesionalnya. Amiin.
Banyak orang yang berhasil mempraktekkan konsep work-life balance, namun ada juga yang tidak.
Mungkin saya termasuk orang yang tdak berhasil menerapkan konsep work-life balance karena tidak berhasil memisahkan antara kehidupan kerja dan kehidupan di luar kerja. Bagi saya pekerjaan dan kehidupan pribadi bukanlah dua sisi yang berlawanan yang bisa saling mengintervensi atau saling mengganggu. Dua hal itu (work & life) adalah sebuah kesatuan yang sama baik dan sama positifnya.
Saat work-life balance berbicara mengenai bagaimana cara yang baik untuk membagi waktu untuk pekerjaan dan kehidupan di luar pekerjaan, saya gagal menerapkan manajemen waktu yang seperti itu, konsep hidup saya memandang pekerjaan dan kehidupan di luar pekerjaan adalah sebuah kesatuan yang musti saya jalani secara bersamaan.
Saya 24 jam adalah diri saya, saya karyawan, saya kepala keluarga, saya sebagai teman dari seseorang di luar tempat kerja saya, saya sebagai anak dari orangtua saya, saya sebagai bagian dari lingkungan sekitar dst, semua berjalan bersamaan tanpa bisa dipisahkan.
Saya tidak bisa menolak membicarakan pekerjaan saat saya sedang liburan atau sedang bersama keluarga, sebagaimana juga saya tidak bisa menolak mendiskusikan masalah anak saya ketika dipanggil bertemu guru sekolahnya di saat jam kerja.
Hal yang demikian mungkin salah bagi sebagian orang, namun jika bicara soal rasa bahagia pegawai sebagai daya dukung kinerja, seharusnya hal seperti itu juga dipertimbangkan atau diakomodir untuk dicarikan jalan keluar yang win-win solution.
Untuk teman-teman yang gagal menerapkan konsep work-life balance, jangan putus asa, sudah pernah dengar konsep work life harmony? Mungkin saja konsep ini lebih cocok buat orang-orang seperti kita. Bagi saya ini menarik dan memberi harapan, yuk kita bahas lebih jauh.
Work Life Harmony
Dilansir Life Hack, menurut Leon Ho, pendiri dari Life Hack, work life harmony itu berarti memasukkan pekerjaan ke dalam kehidupan kita, yang artinya kita bisa tetap bahagia selama di kantor/pabrik maupun di rumah. Bekerja tidak dianggap sebagai hal buruk atau negatif yang mengganggu kehidupan di rumah dan sebaliknya.
CEO Amazon, Jeff Bezos, juga mendukung agar pegawainya membangun work life harmony, bukan lagi work life balance. Dengan demikian, pekerjaan dan kehidupan pribadi tidak dilihat sebagai hal yang harus dipertentangkan. Kita tetap bisa bekerja tanpa mengorbankan kehidupan pribadi, begitu pula sebaliknya.
Dilansir dari Yahoo Finance di Jakarta, Senin (5/7) Bezos mengatakan, karyawan barunya harus berhenti berusaha menemukan "keseimbangan" dalam kehidupan pekerjaan dan pribadi mereka karena itu menyiratkan perbedaan yang ekstrim antara keduanya.
"Ini sebenarnya lingkaran, Ini bukan keseimbangan." ~ Jeff Bezos
"Harmoni kehidupan kerja ini adalah apa yang saya coba ajarkan kepada karyawan muda dan eksekutif senior di Amazon juga, terutama orang-orang yang datang. Saya ditanya tentang keseimbangan kehidupan kerja sepanjang waktu. Dan pandangan saya adalah, itu adalah ungkapan yang melemahkan karena menyiratkan ada perbedaan yang saling tawar menawar (strict trade-off)."
Bezos mengatakan dia tidak membagi karier dan kehidupan pribadinya.
"Jika saya senang di rumah, saya datang ke kantor dengan energi yang luar biasa, dan jika saya senang di tempat kerja, saya pulang dengan energi yang luar biasa."
Selanjutnya saya kutip dan terjemahkan secara asal-asalan tulisan dari Dr. James Thrasher yang berjudul: Memo from Jeff Bezos: Forget Work-Life Balance, Silakan baca sendiri aja :)
Ada banyak aspek penting dalam kehidupan yang selalu bersinggungan dari waktu ke waktu. Apakah Bezos menyadarinya atau tidak, dia telah memperlihatkan seni akrobat yang menantang dalam mengelola panggilan kehidupan.
Hidup kita memiliki banyak segi, dengan banyak beban tanggung jawab dan prioritas. Dimensi kehidupan itu termasuk dan tidak terbatas hanya pada profesi, keluarga, keagamaan, dan komunitas (tetangga dan lingkungan). Mengapa pikiran kita lebih melihatnya sebagai prioritas yang saling bersaing daripada bagian dalam kehidupan kita yang saling membutuhkan dan saling melengkapi?. Ini adalah poin penting dari komentar Bezos.
Bezos menyiratkan bahwa pekerjaan dan peran sosial kita tidak sedang berperang satu sama lain, atau bersaing untuk merebut waktu dan kehidupan kita. Dia sangat percaya bahwa tidak ada rivalitas antara pekerjaan dan kehidupan.
Panggilan kehidupan menciptakan lingkaran yang saling melengkapi, keseluruhan eksistensi total seseorang. Dengan cara pandang yang bijaksana, bagian-bagian kehidupan yang berbeda namun penting ini, mampu menyatu dalam kekeluargaan dan persatuan.
Bagaimana perspektif Bezos Bisa Dipraktikan dalam Keseharian?
- Pertama, pikirkan tentang misi kehidupan atau prinsip utama yang dapat mengukur atau mengevaluasi tujuan dan prioritas dalam kehidupan kita.
- Kedua, inventarisasi situasi hidup kita. Lihat apakah panggilan kehidupan yang kita prioritaskan telah selaras dan saling memberikan energi satu sama lain.
- Selanjutnya, upayakan keharmonisan, bukan kesetaraan waktu dan tenaga, untuk semua aktivitas.
- Keempat, pahamilah bahwa pemanggilan yang berbeda akan didahulukan pada waktu yang berbeda dalam hidup Anda.
- Akhirnya, sadarilah bahwa tidak ada formula sempurna untuk fenomena ini, dan seperti semua kehidupan, ini bersifat organik.
Kita semua tahu “kehidupan terjadi” dan teknologi berpotensi menghubungkan kita dengan pekerjaan kita 24 jam sehari. Stres, tantangan, dan kesulitan terkadang menimpa kita. Tapi jangan lewatkan konsep yang baru kita bahas dari seorang CEO Amazon. Bezos memiliki pesan yang sangat penting bagi kita tentang keharmonisan kehidupan - kerja: Pekerjaan yang sehat dan kehidupan pribadi itu masing-masing dapat saling memberi energi positif, dedikasi, dan komitmen satu sama lain.
Evaluasi apakah berbagai aspek kehidupan kita itu telah berjalan seiring atau berlawanan satu sama lain. Jika berlawanan, mari kita coba untuk melihatnya sebagai bagian pemersatu dari keseluruhan kehidupan kita yang utuh. Mudah-mudahan hasilnya bisa menurunkan stres dan meningkatkan kepuasan, kegembiraan, serta kedamaian hidup.
Ya ampun udah panjang bener, padahal masih mau ngedumel :D
Makassar, Minggu 4 Desember 2022.