Sebuah pesan WhatsApp mengabarkan penerbangan Super Air Jet yang sudah saya pesan sejak 2 minggu sebelumnya perubahan jadwal penerbangan. Pada H-2 itu saya mendapatkan kabar bahwa yang seharusnya flight saya pukul 16:45 namun dimajukan menjadi 04:45, tentu saja saya tidak setuju.
Jika saya ingin penerbangan pagi 04:45 tentunya sejak awal saya tidak memesan flight jam 16:45, jika tidak diberikan pilihan tentu saja ini sebuah bentuk pemaksaan kepada pengguna jasa.
Dalam pemberitahuan melalui pesan WhatsApp tersebut terdapat link ke website Lion Air untuk mengubah jadwal penerbangan yang katanya tanpa biaya. Setelah berkutat dengan menu Involuntary Change di website tersebut, akhirnya saya mendapatkan menu untuk print tiket dan ketika saya lihat jam berangkatnya sama seperti semula, pukul 16:45.
Saya yang kurang teliti meyakini bahwa itu penerbangan pengganti, ternyata oleh CS diberitahukan bahwa itu adalah e-tiket saya yang awal, hanya berbeda kode booking dan logo.
Di tahap ini, jika memang mengutamakan pelayanan kepada pengguna jasa, seharusnya Super Air Jet langsung memberikan opsi jadwal penerbangan pengganti, bukan malah mengarahkan ke website yang menggunakan bahasa tidak umum seperti Involuntary Change dst.
Langkah selanjutnya saya coba menghubungi customer service (CS) Lion Air melalui aplikasi WhatsApp tapi chat jam 9 pagi dijawab jam 4 sore. Saya berpikir kalau seandainya saya jawab kira-kira berapa jam lagi saya harus menunggu responnya?, akhirnya chat dengan CS Lion Air saya abaikan lalu mencoba menghubungi CS tiket.com, agensi di mana saya membeli tiket penerbangan saya.
Alhamdulillah CS Tiket.com lumayan responsif, dia mengatakan jika saya tidak setuju dengan perubahan jadwal maskapai masih masih bisa check-in dengan nomor penerbangan baru 'XX0000' nomor flight-nya saya samarkan 😁.
Kok rada aneh ya, setahu saya flight nomor XX0000 punya jadwal reguler, yang artinya kalau saya check in dengan tiket lama yang batal terbang, bukankah itu artinya saya setuju dengan perubahan jadwal itu?, apa saya yang salah paham?
Selengkapnya begini:
"Mohon maaf atas kendala kakak ya. Jika kakak setuju dengan perubahan jadwal dari pihak maskapai tersebut, kakak tetap dapat menggunakan e-tiket lama kakak untuk melakukan check in dengan nomor penerbangan baru yaitu 'XX000' ya kak. Mohon maaf atas ketidaknyamanannya ya."
Next time, jangan terlalu berharap dengan hasil chat dengan CS di WhatsApp, lebih baik menelpon agar bisa bicara dan langsung mendapatkan kepastian. Jangan ikuti langkah saya :)
Tiba hari H, saya check-in dengan perasaan "tidak pasti" saya putuskan tidak membawa bagasi karena saya masih belum yakin dengan perubahan jadwal.
Saya datang ke konter check in Super Air Jet di Terminal 1a Domestik Bandara Soekarno Hatta dan dilayani oleh Mbak Nita yang sopan, setelah memeriksa tiket dan KTP kemudian dia mengajak saya ke konter help desk di pojok, ternyata petugas helpdesk gak bisa bantu, karena katanya pesawat saya sudah berangkat jam 4 subuh.
Berdebat sedikit dengan petugas helpdesk bahwa saya gak setuju dengan jadwal itu dan sudah mencoba memilih penerbangan penggantinya serta lain-lain. Kemudian oleh petugas tadi saya disarankan ke konter CS. Di sana sama aja, kesimpulannya; pesawat saya sudah berangkat jam 4 subuh.
Saya jelaskan saya memesan pesawat jam 16:45 bukan 04:45, saya sudah coba mengubah jadwal melalui website tapi gak bisa karena website yang user interface-nya membingungkan buat saya yang baru kali itu mengakses website Involuntary Change itu.
Akhirnya saya ditawarkan dua opsi pengganti, terbang hari ini dengan pesawat jam 9 atau besok, penerbangan jam berapa saya kurang jelas karena saya sudah tidak memperhatikan. Akhirnya saya setuju dengan opsi flight pengganti, terbang jam 9 malam.
Drama 4 jam nongkrong di bandara saat berangkat terulang
Sabtu 24 Desember 2022, saat itu penerbangan saya dengan Sriwijaya Air juga kena delay 4 jam, cuaca memang sedang hujan dan angin kencang. Lumayan lama, jadwal yang seharusnya jam 16:25 sore jadi jam 19:45 malam. Dari berita online saya baca ada beberapa flight yang kena delay.
Di depan bandara, gerimis terus turun, 2 jam saya habiskan di kedai ditemani 2 gelas cokelat panas dan lagu-lagu Kla Project, Sheila On Seven, Collective Souls dll.
Jangan nanya kompensasi akibat delay yah, delay karena alasan cuaca setahu saya gak ada kompensasinya :)
Delay gak masalah yang penting bisa berangkat di hari yang sama, apalagi kalau alasan delay adalah cuaca dan demi keselamatan penumpang, saya kira kita sebagai penumpang bisa maklum.
Kalau saya dimintai tips supaya sabar saat delay atau ada masalah administrasi tiket sampai 4 jam di bandara, jawaban saya... Saya gak sabar. Tapi mau bagaimana lagi?
Yang saya lakukan saat menunggu pesawat antara lain:
- Mencari kedai di luar ruang tunggu bandara, karena pasti harganya lebih murah;
- Pilih suasana kedai yang nyaman, yang tidak terlalu ramai, sejauh mungkin dari keramaian:
- Pasang headset/earphone dengar lagu-lagu favorit, main game atau cari teman ngobrol.
- Membaca, apa saja yang menarik, ebook atau artikel-artikel online.
- Menulis dumelan seperti tulisan ini :)
Buat saya yang suka membuang-buang waktu dengan melakukan hal-hal gak penting, delay 4-5 jam bukan sebuah masalah, tapi tentu aja ya gak semua orang seperti saya, kalau ada yang marah-marah atau lainnya, saya dukung kalian kok :)
Terima kasih kepada Mbak Nita di konter Check in Super Air Jet Terminal 1A Domestik Bandara Soetta, CS Tiket.com, Petugas helpdesk, CS Super Air Jet, dan seterusnya.
Kok terima kasih? bukannya marah?
Marah cuma bikin cape, lagian gara-gara kejadian ini saya jadi bisa mencoba Kalayang atau Skytrain.
Kalayang (Kereta Melayang) atau Skytrain adalah moda transportasi berbasis rel yang menghubungkan Terminal 1, Terminal 2, Terminal 3 serta Stasiun Kereta Bandara. Transportasi ini gratis bagi penumpang pesawat dan pengunjung di Bandara Soekarno Hatta.
Kapan-kapan kalo lagi mood cerita soal Kalayang deh.