Sinopsis dan Latar Belakang Kingdom 4 Return of the General
Kingdom 4: Return of the Great General (Jepang: キングダム 大将軍の帰還, Kingudamu Daishōgun no Kikan) adalah film perang fiksi sejarah Tiongkok atau China tahun 2024 yang disutradarai oleh Shinsuke Sato. Film ini merupakan adaptasi dari manga yang bernama sama karya Yasuhisa Hara, film ini merupakan sekuel dari Kingdom 3: The Flame of Destiny (2023).
"Kingdom 4: Return of the General" kembali menghadirkan kisah epik tentang perjuangan Shin (diperankan oleh Kento Yamazaki), seorang yatim piatu yang bercita-cita menjadi jenderal terhebat sepanjang masa.
Bersama rekan-rekannya, Shin menghadapi berbagai tantangan dalam upaya menyatukan Tiongkok . Film ini tidak hanya menampilkan aksi pertempuran yang mendebarkan, tetapi juga menggali lebih dalam emosi dan perkembangan karakter para tokoh utamanya.
Cerita dimulai ketika negara Qin, di bawah kepemimpinan Eisei (Ryo Yoshizawa), menghadapi invasi tak terduga dari negara tetangga, Cho. Eisei mempersiapkan pasukannya dan menunjuk Jenderal Ouki (Takao Osawa) sebagai panglima perang.
Shin, yang sangat mengagumi Ouki/Ohki, membentuk unitnya sendiri yang dinamakan Hishin Unit sebagai bentuk penghormatan. Bersama-sama, mereka terlibat dalam Pertempuran Mayang melawan Cho, yang awalnya terlihat mustahil untuk dimenangkan, namun berhasil mereka taklukkan.
Untuk yang belum tahu awal film ini bisa membaca: Review Kingudamu / Kingdom dan Review Kingdom 2: To the Distant Land serta Film Kingdom 3: Flame of Destiny.
Plot dan Konflik Kingdom 4
Film ini tidak hanya fokus pada pertempuran fisik, tetapi juga mengeksplorasi konflik internal dan tragedi yang dialami para karakter. Setelah kemenangan di Mayang, Hishin Unit dihadapkan pada ancaman baru yang misterius, yang mengisyaratkan tantangan lebih besar di masa depan.
Salah satu momen paling dramatis adalah ketika Houken (Kôji Kikkawa), yang dijuluki "Bushin" atau Dewa Perang, menyerang unit Shin secara tiba-tiba. Serangan ini menyebabkan korban jiwa hampir separuh unit Shin, termasuk beberapa anggota yang telah setia sejak awal. Shin dan Kyo Kai tentu saja tidak tinggal diam, namun mereka bukan tandingan Houken, Shin terluka parah dan harus dievakuasi karena terus dicari oleh pasukan Zhao di bawah pimpinan Jenderal Mangoku.
Jenderal Ouki, yang menjadi pusat perhatian dalam film ini, memiliki masa lalu tragis yang terungkap melalui kilas balik. Houken, musuh utama dalam film ini, ternyata memiliki dendam kepada Ouki. Salah satu trik Riboku agar Houken yang sudah tidak tertarik dengan peperangan adalah ia akan mendapat duel dengan Ouki, Houken akhirnya setuju dijadikan panglima perang sekalipun panglima sebenarnya adalah Riboku. Tanpa bantuan Houken Riboku sadar tidak akan bisa menandingi Ouki.
Konflik ini memuncak dalam pertarungan satu lawan satu yang epik antara Ouki dan Houken/Pang Nuan, yang menjadi salah satu adegan paling keren dalam film ini.
Performa Aktor dan Karakter yang Baik
Kento Yamazaki kembali memerankan Shin dengan penuh semangat dan intensitas. Perkembangan karakternya dari seorang pemuda yang nekat menjadi pemimpin yang "urakan" menjadi salah satu sorotan utama film ini.
Takao Osawa, yang memerankan Ouki, juga memberikan performa luar biasa. Kehadirannya sebagai jenderal yang tegas namun penuh empati berhasil mencuri perhatian penonton.
Selain itu, Ryo Yoshizawa sebagai Eisei dan Shinnosuke Mitsushima sebagai Kyoukai juga memberikan performa yang solid. Kanna Hashimoto sebagai He Liao Diao dan Shun Oguri sebagai Riboku (Li Mu) juga berhasil menambahkan dimensi baru dalam cerita, meskipun peran mereka relatif singkat.
Visual dan Efek yang Semakin Bagus
"Kingdom 4: Return of the General" tidak hanya mengandalkan cerita yang kuat, tetapi juga visual yang memukau. Adegan pertempuran didesain dengan sangat detail, mulai dari pertarungan satu lawan satu hingga pertempuran besar antar pasukan.
Penggunaan efek khusus dan sinematografi yang apik berhasil menciptakan suasana epik yang sesuai dengan skala cerita.
Lokasi syuting yang beragam, mulai dari hutan, pegunungan, hingga padang pasir, memberikan variasi visual yang menarik. Adegan pertarungan antara Ouki dan Houken di tengah pertempuran besar menjadi salah satu momen paling berkesan, berkat penyutradaraan yang cermat dan editing yang mulus.
Drama dan Emosi yang Mendalam
Salah satu aspek terkuat dari "Kingdom 4" adalah kemampuannya untuk menggabungkan aksi dengan drama yang mendalam. Film ini tidak hanya tentang kemenangan dan kekalahan di medan perang, tetapi juga tentang pengorbanan dan kehilangan.
Adegan tegang beralih ke suasana tenang desa Jouto, sebuah kampung kecil di mana Shin dan teman-temannya berasal, orang-orang kampung berdoa bersama demi keselamatan warga yang ikut berperang menjadi milisi yang membantu pasukan Qin. Kematian beberapa karakter yang telah mengikuti Shin sejak awal cerita menambah lapisan emosi yang kuat.
Adegan di mana Shin membawa pulang jenazah Bi Tou, salah satu anggota unitnya, menjadi momen paling mengharukan. Sebelum wafat Bi Tou sempat berkata, "Semua orang di pasukan ingin melihat mimpi yang sama sepertimu terwujud, dan itu sudah cukup buat kami... Itulah sebabnya kami akan terus mendukungmu dengan taruhan nyawa, kau harus terus maju... kabulkan impian dan keinginan kami dan raihlah cita-citamu menjadi Jenderal Agung,".
Bi Hei yang terluka parah, selaku saudara kandung Bi Tou meminta rekan-rekannya untuk tidak menangisi jasad saudaranya dan meminta semua tersenyum karena Bi Tou telah menjalankan tugasnya dengan baik.
Adegan ini mungkin akan berhasil menyentuh hati penonton dan menunjukkan betapa kuatnya ikatan antara para anggota Hishin Unit.
Kesimpulan dan Rekomendasi
"Kingdom 4: Return of the General" adalah film yang berhasil memadukan aksi epik, drama mendalam, dan perkembangan karakter yang kuat. Meskipun film ini memiliki durasi yang cukup panjang (145 menit), alur ceritanya yang cepat dan penuh aksi membuat penonton tidak merasa bosan. Performa para aktor, visual yang memukau, dan cerita yang penuh emosi membuat film ini layak ditonton oleh para penggemar genre action dan drama.
Bagi para penggemar seri The Kingdom, film ini adalah lanjutan yang memuaskan dari kisah Shin dan kawan-kawan. Sementara bagi penonton baru, "Kingdom 4" menawarkan pengalaman menonton yang seru dan penuh makna.
Pesan Moral dan Refleksi
Di balik semua aksi dan drama, "Kingdom 4: Return of the General" juga menyampaikan pesan tentang pentingnya persatuan, pengorbanan, dan kepemimpinan. Shin, yang awalnya hanya seorang yatim piatu, tumbuh menjadi pemimpin yang bertanggung jawab dan dihormati oleh anak buahnya.
Perjalanannya mengajarkan kita bahwa untuk mencapai tujuan besar, dibutuhkan kerja keras, dedikasi, dan kesediaan untuk berkorban.
Film ini juga mengingatkan kita bahwa dalam setiap pertempuran, ada harga yang harus dibayar. Kemenangan tidak selalu datang tanpa pengorbanan, dan itulah yang membuat cerita ini begitu manusiawi dan relatable.
Penutup
"Kingdom 4: Return of the General" adalah film yang layak untuk ditonton, baik oleh penggemar setia seri The Kingdom maupun penonton yang baru mengenal kisah ini. Dengan kombinasi aksi, drama, dan visual yang memukau, film ini berhasil menciptakan pengalaman menonton yang tak terlupakan. Jadi, siapkan diri Anda untuk menyaksikan perjuangan Shin dan kawan-kawan dalam menghadapi tantangan terbesar mereka sejauh ini!
Bagi yang sudah mengikuti film ini dari awal atau bahkan pembaca setia komik Kingdom, film ini berhasil menggambarkan seorang Riboku yang jenius dalam strategi, bertangan dingin sekaligus kejam.
Riboku telah menunjukkan keahliannya mengatur strategi, setelah berhasil mengalahkan ratusan ribu pasukan barbar Xiongnu yang seharusnya berperang melawan Yotanwa, kini dia berhasil menjebak Jenderal Ouki dengan memanfaatkan dendam lamanya kepada Houken yang seakan-akan menjadi panglima perang negara Zhao.
Riboku jenis orang yang fokus pada tujuan, setelah berhasil "membunuh" Ouki, semua pasukannya dia tarik, "Tujuan perang ini cuma untuk menyingkirkan Jenderal Ouki dengan cara apapun, bukan untuk menginvasi negara Qin."
Kaine sempat bertanya, apakah semua taktik dan pengorbanan sebesar ini perlu? hanya untuk menjebak seorang Ouki? Padahal saat di Ganmon mereka berhasil mengalahkan ratusan ribu pasukan barbar Xiongnu. Riboku hanya menjawab, "Karena yang kita hadapi adalah Jenderal Agung Ouki".
Pada akhirnya saya sempat berpikiran bahwa film dengan durasi 2 jam lebih ini secara singkatnya hanya untuk menggambarkan kehebatan seorang Riboku, Zhao's Three Great Heavens. :)