
Jam menunjukkan pukul 1 siang, seharusnya cuaca di luar terasa panas dan terik. Namun, saat memasuki kawasan Malino, hujan gerimis turun menyambut perjalanan saya. Rasanya segar dan menenangkan, meskipun dalam lima menit, jaket dan celana saya sudah cukup basah.
Perjalanan dari Makassar yang sebelumnya ditemani panas matahari mendadak berubah menjadi suasana dingin dan lembab.
Saya memutuskan untuk berteduh di pelataran rumah warga yang cukup luas. Tidak lama kemudian, serombongan komunitas motor juga bergabung di sana. Rupanya mereka pun mengalami nasib yang sama—terjebak hujan tanpa membawa jas hujan.
Satu hingga dua jam kami habiskan menunggu hujan mereda. Ketika rintik-rintik mulai berkurang, perjalanan kembali dilanjutkan. Masih sekitar setengah jam lagi hingga tiba di Lembah Topidi Campsite.
Menjejakkan Kaki di Surga Kecil Lembah Topidi
Setibanya di lokasi, beberapa tenda sudah berdiri dengan kokoh. Sebagian menghadap langsung ke sungai yang airnya begitu jernih dan mengalir cukup deras karena musim hujan.
Anak-anak tampak riang bermain air, meskipun suhu air sungai cukup dingin. Mereka seolah tidak mengenal waktu, terhanyut dalam keseruan menikmati keindahan alam yang tersaji.
Namun, perjalanan basah-basahan ini memiliki tantangannya sendiri. Jaket, celana, dan sepatu saya masih basah, dan ketika malam tiba, suhu udara menjadi semakin dingin. Saya mulai menggigil, kemungkinan kena hipotermia ringan.
Beruntung, saya membawa minyak angin serta mendapat bantuan selimut dan kaos kaki kering dari teman. Dengan itu, saya akhirnya bisa tertidur sejenak dan bangun dalam kondisi yang lebih baik.
Bagi Anda yang ingin berkemah di Lembah Topidi Campsite, ada beberapa tips penting yang perlu diperhatikan agar tidak mengalami kejadian seperti saya:
Bawa jas hujan untuk berjaga-jaga menghadapi cuaca yang berubah.
Siapkan pakaian ganti yang cukup agar tetap nyaman.
Stok kaos kaki kering bisa sangat membantu menghangatkan tubuh.
Jangan lupa membawa selimut tebal dan obat penghangat badan seperti balsem atau minyak angin.

Pesona Alam yang Memanjakan Mata
Keindahan Lembah Topidi Malino sungguh memikat. Sungainya yang jernih dengan air yang sejuk menjadi daya tarik utama.
Anak-anak yang bermain air hingga lupa waktu adalah pemandangan yang lazim di sini. Begitu mereka keluar dari sungai, biasanya karena lapar. Nafsu makan mereka yang besar membuat para orang tua semakin bersemangat untuk memasak makanan hangat yang menggugah selera.
Suasana malam di Lembah Topidi semakin indah dengan lampu-lampu kecil yang menghiasi pinggiran sungai. Romantis dan syahdu, itulah yang saya rasakan.
Malam itu kami mengisi waktu dengan bakar ikan bersama dan karaoke live yang semakin menambah keceriaan suasana.
Konektivitas pun tetap terjaga berkat adanya akses WiFi Starlink, yang memungkinkan kami tetap terhubung dengan dunia luar meskipun berada di tengah alam.
Pagi yang Menyegarkan dan Keakraban yang Terjalin
Pagi di Lembah Topidi terasa begitu damai. Udara yang segar dan embun yang masih menempel di dedaunan menambah suasana syahdu.
Ngopi pagi menjadi salah satu momen yang paling dinantikan. Sambil menyeruput kopi hangat, kami berbincang dan menjalin keakraban dengan sesama peserta kemping.
Bertemu dengan orang-orang dari berbagai latar belakang menjadikan pengalaman kemping di sini lebih berwarna. Bertambah teman, bertambah saudara, dan semakin akrab dengan teman lama.

Lembah Topidi: Permata di Ketinggian 1100 MDPL
Berlokasi di Desa Topidi, Bonto Lerung, Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, dengan ketinggian sekitar 1.100 meter di atas permukaan laut, Lembah Topidi menawarkan pemandangan pegunungan dan dataran tinggi yang memanjakan mata.
Udara sejuk berpadu dengan panorama hijau khas pedesaan menciptakan suasana yang begitu menenangkan bagi siapa pun yang berkunjung.
Wilayah ini berbatasan langsung dengan Ramma dan Gunung Bawakaraeng, menjadikannya destinasi yang kaya akan keindahan alam.
Salah satu pesona tersembunyinya adalah sebuah air terjun megah setinggi 80 meter yang terletak di dalam hutan tropis.
Dengan hanya menempuh perjalanan kaki selama 30 menit dari pemukiman warga, Anda sudah bisa menikmati keindahan air terjun yang dikelilingi tebing tinggi.
Lembah Topidi, Destinasi Kemping yang Menyenangkan dan Alami
Kemping di Lembah Topidi bukan hanya tentang menikmati alam, tetapi juga tentang pengalaman berharga yang sulit dilupakan.
Dari keindahan sungainya, suasana malam yang hangat dengan kebersamaan, hingga sensasi menyatu dengan alam yang sesungguhnya, semuanya menjadikan tempat ini sebagai pilihan sempurna bagi pencinta alam dan petualangan.
Jadi, jika Anda mencari tempat kemping yang menawarkan kesejukan, keindahan alam yang alami, dan momen kebersamaan yang hangat, Lembah Topidi adalah jawabannya.
Pastikan Anda mempersiapkan perlengkapan dengan baik agar pengalaman berkemah di sini menjadi nyaman dan berkesan.
Selamat menikmati petualangan di surga kecil Lembah Topidi!