Komunitas Botjah Angon Bekasi Raya Beri Penghargaan kepada Tokoh Lokal pada HUT ke-4
Bekasi, 1 Oktober 2024 – Botjah Angon Bekasi Raya, sebuah komunitas intelektual progresif yang digerakkan oleh anak-anak muda, memperingati hari jadinya yang keempat dengan memberikan penghargaan kepada sejumlah tokoh yang berkontribusi nyata bagi kemajuan masyarakat di Kota dan Kabupaten Bekasi.
Komunitas yang didirikan pada 1 Oktober 2020 ini aktif menyuarakan berbagai persoalan sosial yang berkembang di Bekasi Raya, menggabungkan semangat ideologi, seni, dan pengabdian sebagai landasan gerakannya.
Komunitas ini diinisiasi oleh lima tokoh muda, yaitu Gorby Saputra, Irdia Bushori, Rahmat Zainuddin, Murdlian Ismail, dan Syahrulloh, yang merasa prihatin dengan berbagai tantangan sosial, budaya, dan pendidikan di daerah tersebut.
Di usianya yang masih muda, Botjah Angon telah menjadi ruang diskusi dan aksi bagi pemuda Bekasi yang peduli terhadap pembangunan sosial dan budaya di wilayah mereka.
Peringatan HUT ke-4 dengan Memberi Penghargaan
Dalam rangka memperingati hari jadinya yang ke-4, Botjah Angon mengadakan serangkaian kunjungan dan pemberian penghargaan kepada tokoh-tokoh yang telah memberikan kontribusi signifikan di bidang pendidikan, literasi, sejarah, dan budaya di Bekasi.
Acara ini dimulai pada Senin, 30 September 2024, dan berlangsung selama beberapa hari, mengunjungi tokoh-tokoh yang dianggap berjasa dalam mengembangkan masyarakat melalui karya dan pengabdiannya.
Salah satu tokoh yang mendapat penghargaan adalah Bayu Arif Budiman, atau yang lebih dikenal dengan nama Bayu Gak Penting, seorang pegiat literasi. Penghargaan diserahkan di Perpustakaan Kampung Baru (PERKABU), sebuah perpustakaan komunitas yang digagas oleh Bayu.
Menerima penghargaan tersebut, Bayu sempat menyampaikan pentingnya peran Taman Bacaan Masyarakat (TBM) dalam memberikan akses literasi gratis kepada masyarakat. Ia menekankan perlunya TBM memiliki koordinator di setiap wilayah untuk memetakan kebutuhan literasi lokal.
“TBM di Bekasi Raya seharusnya memiliki koordinator untuk memetakan area sekaligus mensurvei kebutuhan tiap TBM yang ada,” ujarnya.
Bayu juga berharap agar media dan informasi mengenai TBM disebarluaskan lebih masif, sehingga masyarakat lebih sadar akan keberadaan TBM dan manfaat yang diberikannya.
Selain itu, ia mendorong kolaborasi antara Dinas Pendidikan dan perpustakaan daerah untuk meningkatkan literasi, termasuk melalui pelatihan keterampilan bagi masyarakat, baik hard skill maupun soft skill.
Menghargai Sejarah dan Budaya Lokal
Pada hari yang sama, Botjah Angon memberikan penghargaan kepada Iwan Bonick, seorang tokoh yang dikenal luas sebagai pengumpul juga pedagang benda-benda jadoel bersejarah. Bang Bonick, sapaan akrabnya, memiliki sebuah galeri barang antik yang terletak di depan SMPN 18 Kota Bekasi.
Bang Bonik mengajak masyarakat untuk mulai peduli terhadap peninggalan sejarah, dimulai dari lingkup terkecil, yaitu keluarga dan lingkungan sekitar. “Kita harus bangga dengan kampung kita sendiri dan menjaga peninggalannya,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya mengadakan kegiatan positif terkait sejarah dan budaya di lingkungan lokal, sebagai cara untuk melestarikan warisan budaya kepada generasi mendatang.
Apresiasi untuk Pendidikan dan Kebudayaan
Pada Selasa, 1 Oktober 2024, komunitas ini melanjutkan rangkaian kunjungannya dengan memberikan penghargaan kepada Guntur Kurniawan atau yang akrab disapa Iwan Kabasa, seorang pegiat pendidikan, di Sanggar Kabasa.
Iwan adalah tokoh yang dikenal atas dedikasinya dalam memajukan pendidikan di Bekasi. Ia berbagi pengalaman tentang pentingnya kesabaran, tujuan yang jelas, dan konsistensi dalam menjalankan organisasi agar tetap bisa bertahan lama.
Keesokan harinya, Rabu, 2 Oktober 2024, Komaruddin Ibnu Mikam, seorang tokoh budaya, menerima penghargaan dari Botjah Angon di Sekolah Alam Prasasti. Pria yang akrab dipanggil Baba KIM ini berpesan kepada generasi muda untuk tidak melupakan budaya lokal, khususnya budaya Bekasi, di tengah derasnya arus globalisasi.
"Di tengah gempuran budaya asing, baik dari Barat maupun Korea, kita harus menjaga dan melestarikan budaya kita agar tetap hidup di masa depan," pesan Baba KIM.
Pentingnya Pelestarian Sejarah
Pada Jumat, 4 Oktober 2024, Botjah Angon menyambangi Endra Kusmawan, seorang sejarawan yang juga penulis buku "Sejarah Bekasi, Sejak Peradaban Buni Ampe Wayah Gini". Endra menekankan pentingnya mempelajari sejarah dari sumber yang tepat agar masyarakat tidak terjebak oleh informasi yang salah atau menyesatkan.
“Di era informasi seperti sekarang ini, sangat mudah untuk tersebar informasi yang tidak akurat. Kita harus berhati-hati dan selalu merujuk pada ahli,” tegasnya.
Endra mengajak masyarakat untuk lebih kritis terhadap sejarah dan berupaya mencari informasi langsung dari sumber yang terpercaya.
Menutup Rangkaian Penghargaan
Acara penghargaan ini ditutup dengan kunjungan ke Dr. Abdul Khoir HS, seorang tokoh budaya yang juga menjabat sebagai Wakil Rektor di Universitas Islam 45 (UNISMA) Bekasi. Bang Khoir, sapaan akrabnya, berterima kasih kepada Botjah Angon atas penghargaan yang diberikan.
Ia berpesan kepada komunitas ini untuk terus berkarya dan berkontribusi bagi masyarakat, khususnya dalam melestarikan budaya Betawi dan memperjuangkan nilai-nilai lokal yang bermanfaat.
“Apa yang dilakukan oleh Botjah Angon adalah bentuk penghargaan kepada tokoh-tokoh yang dengan tulus mengorbankan waktu, tenaga, dan pemikirannya demi kemajuan Kota dan Kabupaten Bekasi,” ujar M. Fikri, Ketua Umum Botjah Angon Bekasi Raya.
Ia juga berharap agar generasi muda lebih mengenal tokoh-tokoh lokal yang telah banyak berkontribusi di bidangnya masing-masing, sehingga mereka bisa belajar arti pengabdian dan kontribusi bagi masyarakat.
Harapan untuk Masa Depan
Dengan semangat yang selalu menyala, Botjah Angon Bekasi Raya berkomitmen untuk terus memperjuangkan nilai-nilai sosial dan budaya di Bekasi, serta menginspirasi generasi muda untuk berperan aktif dalam membangun masyarakat yang lebih baik.
Komunitas ini berharap agar apa yang mereka lakukan dapat menginspirasi lebih banyak anak muda untuk terlibat dalam kegiatan sosial dan budaya yang bermanfaat bagi kemajuan daerah dan bangsa.
Dirgahayu dan Sukses selalu Botjah Angon Bekasi Raya - panjang umur kebaikan!!!