Ainun Amalya: Srikandi Garis Depan Perlawanan

Mahasiswi Makassar, Ainun Amalya, gelar aksi solo demonstrasi di depan kantor Dinas ESDM Sulsel. Keberaniannya menjadi simbol perlawanan ketidakadilan

Ainun Amalya: Perempuan Berani di Garis Depan Perlawanan

Ainun Amalya: Srikandi Garis Depan Perlawanan

Beberapa hari yang lalu, di Makassar, tepatnya 7 Februari 2025. Di bawah terik matahari siang, di pinggir arus sibuk lalu lintas kendaraan, dengan menggenggam megafon seorang perempuan muda berdiri tegak menyampaikan kritik dan aspirasinya di depan kantor Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Sulawesi Selatan di Jalan A.P. Pettarani, Makassar. 

Dengan mengenakan kemeja hitam berlengan panjang bertuliskan "KOMRAD" (Komite Rakyat Demokratik), dalam video pendek yang beredar di media sosial itu, Ainun Amalya, seorang mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Indonesia (STIMI) YAPMI Makassar, menggelar aksi demonstrasi  seorang diri.

Tidak lama setelahnya ada lagi video rekamannya, dengan suara lantang ia berorasi sendiri di pintu masuk kantor dinas ESDM provinsi Sulawesi Selatan. 

Ainun Amalya dengan aksinya ini tidak lain untuk menyuarakan kekecewaannya terhadap kebijakan Menteri ESDM RI, Bahlil Lahadalia, terkait gas elpiji 3 kg yang dinilai tidak mempertimbangkan dampak sosialnya. 

Tak ada barisan demonstran di belakangnya, tak ada suara lain yang mengiringi pekiknya, tetapi keberaniannya memenuhi udara siang itu

"Unjuk rasa ini saya lakukan sendirian sebagai bentuk kekecewaan terhadap Menteri ESDM RI atas kebijakan yang ia keluarkan," ucap Ainun dengan nada tegas seperti dikutip media.

Ia tidak hanya menyoroti kebijakan yang dinilainya merugikan masyarakat, tetapi juga mempertanyakan kapasitas Presiden Prabowo Subianto dalam mengambil langkah tegas terhadap bawahannya. 

"Di sini kita bisa melihat bagaimana kapasitas dari seorang presiden. Mampukah ia mengambil langkah tegas dengan memecat Menteri Bahlil atau tidak?" lanjutnya.

Setelah beberapa saat berorasi, Ainun meminta kesempatan untuk berdiskusi dengan Kepala Dinas ESDM Provinsi Sulawesi Selatan. Namun, pejabat yang ditujunya tidak berada di kantor. 

"Apa-apan ini? Kami sudah menyurati tiga hari sebelum aksi, tapi saat saya datang, malah menghilang," katanya kecewa. Baginya, seorang pemimpin harus responsif terhadap aspirasi rakyat, bukan menghindar.

Keberanian yang Berakar dari Kepedulian

Keberanian Ainun Amalya tidak lahir dalam semalam. Gadis kelahiran 26 April 2002 ini telah menunjukkan kecerdasan dan pemikiran kritisnya sejak SMA. Ia menyabet gelar The Best Intelegencia dalam ajang Pemilihan Duta Pelajar 2020 tingkat Provinsi Sulawesi Selatan saat masih bersekolah di SMA Muhammadiyah 7 Makassar. 

Sejak saat itu, Ainun semakin aktif dalam gerakan mahasiswa dan memperjuangkan hak-hak rakyat kecil.

Lebih dari itu, Ainun Amalya juga dikenal sebagai pecinta alam dan seorang pendaki gunung. Hobinya mendaki bukan hanya sekadar petualangan, tetapi juga cerminan jiwa mandiri dan keberaniannya menghadapi tantangan. 

Baginya, menaklukkan puncak dan naik gunung adalah simbol dari perjuangan yang tak kenal lelah. Setiap langkahnya di jalur pendakian membentuk karakter kuat yang kini ia bawa dalam perjuangannya di dunia aktivisme.

Keputusan untuk berdiri seorang diri dalam aksi ini bukan sekadar bentuk protes, tetapi cerminan keberanian dan dedikasi seorang pemimpin. Ia tidak ragu melawan ketidakadilan, meski harus berhadapan dengan sistem yang lebih besar dari dirinya.

Seperti kutipan dari Mark Anthony dalam buku The Beautiful Truth, "And one day he discovered that he was fierce, and strong, and full of fire, and even he couldn’t help himself because his passion burned brighter than his fear." 

Ainun Amalya adalah gambaran nyata dari kutipan ini—seorang perempuan yang tak gentar menghadapi tantangan karena api perjuangannya lebih besar dari ketakutannya. 

Ia telah membuktikan bahwa dirinya adalah api yang menyala dalam kegelapan. Seorang diri, ia berdiri tegak. Suaranya mungkin satu, tapi nyalinya membakar semangat banyak orang. 

Ia bukan sekadar demonstran, ia adalah seorang pemimpin dalam perjalanan menuju perubahan.

@yayat010522 Perempuan makassar dari komite rakyat demokratik Seorang diri melakukan unjuk rasa mengecam kebijakan terkait pengalihan pembelian gas elpiji beberapa waktu lalu. #komrad #indonesia #makassar #demo #viral #fyp #ygy ♬ Yayat

Lebih dari Sekadar Demonstrasi

Aksi solo demonstrasi Ainun Amalya bukan hanya sekadar perlawanan terhadap kebijakan, tetapi juga bukti bahwa perempuan memiliki kapasitas kepemimpinan yang kuat. 

Dalam keberaniannya berdiri sendiri, Ainun tidak hanya menyuarakan keresahan rakyat, tetapi juga menunjukkan bahwa perempuan mampu menjadi garda terdepan dalam memperjuangkan keadilan.

Keberanian Ainun adalah pesan bagi semua—bahwa kepemimpinan tidak ditentukan oleh jumlah pengikut, tetapi oleh keteguhan hati dan keberanian untuk melangkah maju. 

Dan hari itu, di depan kantor Dinas ESDM Sulawesi Selatan, seorang pemimpin telah menunjukkan dirinya. Panjang umur perjuangan!

2 komentar

  1. Luar biasa militansinya. Semoga para pemimpin di atas sana dapat mendengar dan menjadi lebih bijak
    1. Amiiin, semoga menjadi penginat buat para pemimpin
No Spam, Please.